news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Awalnya Ditarget 8 Persen, BCA Revisi Pertumbuhan Kredit Jadi 2 Persen di 2020

27 Juli 2020 21:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Menara BCA Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Menara BCA Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau Bank BCA merevisi pertumbuhan kredit tahun ini menjadi sebesar 1 sampai 2 persen. Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim mengatakan, perseroan masih optimistis kredit bisa tumbuh positif di tengah masa pandemi.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pada awal 2020 BCA memperkirakan kredit bisa tumbuh 7 hingga 8 persen. Hingga semester I 2020, kredit BCA tumbuh sebesar 5,3 persen yoy menjadi Rp 595,1 triliun yang ditopang oleh pertumbuhan kredit korporasi.
“Saat ini setelah kami lihat by segment kredit tumbuh sedikit bisa positif 1 persen sampai 2 persen. Mudah-mudahan bisa positif,” ungkap Vera dalam konferensi pers virtual, Senin (27/7).
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengakui bahwa pandemi COVID-19 sangat memukul pertumbuhan kredit. Salah satu segmen kredit yang anjlok sangat dalam adalah kredit kendaraan bermotor (KKB).
Menurut Jahja, pada kondisi normal, KKB bisa menyentuh Rp 2,5-3 triliun dalam sebulan. “Itu new booking. Tapi kemarin drop sampai titik nadir Rp 200-300 miliar per bulan. Dari biasanya Rp 2,5-3 triliun,” ujarnya.
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Jahja berharap ke depan akan terjadi perkembangan yang lebih positif. Dengan dimulainya masa transisi, Jahja optimistis kondisi akan kembali normal. “Paling enggak 50-60 persen dari kondisi normal dulu,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Adapun sepanjang semester I 2020, kredit BCA tumbuh sebesar 5,3 persen secara year on year menjadi Rp 595,1 triliun pada Juni 2020. Pertumbuhan ini ditopang oleh kredit korporasi sebesar Rp 257,9 triliun, naik 17,7 persen yoy. Sementara itu, kredit komersial dan UKM turun 0,9 persen yoy menjadi Rp 184,6 triliun.
Pada portofolio kredit konsumer, KPR tumbuh flat 0,3 persen yoy menjadi Rp 91,0 triliun sedangkan KKB turun 11,9 persen yoy menjadi Rp 42,5 triliun. Saldo outstanding kartu kredit turun 18,6 persen yoy menjadi Rp 10,6 triliun akibat penurunan konsumsi domestik. Total portofolio kredit konsumer juga turun 5,1 persen yoy menjadi Rp 146,9 triliun. Adapun rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) tercatat sebesar 2,1 persen.
ADVERTISEMENT