Azwar Anas Bantah ASN Ogah ke IKN: Banyak yang Tak Masuk List Minta Pindah

26 Mei 2024 21:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Aparatur Sipil Negara (ASN). Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Aparatur Sipil Negara (ASN). Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Abdullah Azwar Anas membantah kabar soal banyak ASN ogah pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Iya justru mengatakan banyak ASN yang tidak masuk dalam daftar pemindahan, meminta untuk dipindahkan.
ADVERTISEMENT
"Mereka yang tidak masuk skema pindah, ingin pindah. Ada dokter, PNS, karena mereka ingin mendapatkan suasana baru," kata Anas kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Minggu (26/5).
"Bagi mereka kemewahan bukan lagi hiruk pikuk seperti di Jakarta tetapi dia mau mendapatkan kesehatan oksigen yang bagus. Jadi memang cara pandang orang berbeda," tambahnya.
Anas melanjutkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian PUPR, Kemendikbud, Kementerian Agama dan Otorita IKN untuk menyediakan hunian hingga fasilitas yang berkualitas untuk ASN.
Anas mengatakan salah satu fasilitas sekolah yang akan tersedia di IKN adalah MAN Insan Cendekia. "Kami berkoordinasi untuk menyediakan sekolah yang berkualitas dan baik di lingkungan apartemen. Karena kalau sekolah swasta bagus tapi mahal belum tentu ASN bisa menyekolahkan anaknya. Maka pak menteri agama disuruh membuat MAN IC," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, salah satu ASN di Kementerian yang berada di Jakarta, Fino (bukan nama sebenarnya), terpilih sebagai ASN muda yang akan pindah ke IKN pada 2024 mendatang. Pria tersebut mengatakan akan mendapat sejumlah tunjangan jika ia menerima mutasi ke Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur.
Fino merasa resah dan gundah harus pindah tempat kerja ke Ibu Kota Negara baru. Ia menyatakan ketidaksiapannya untuk pindah ke IKN, mengingat kondisi di daerah tersebut belum menyediakan fasilitas dan infrastruktur publik.
Berbeda dengan Jakarta, sebuah kota besar dengan fasilitas lengkap dan modern, infrastruktur memadai, dan akses transportasi yang memadai.
“Melihat tunjangan yang dijanjikan oleh pemerintah bagi ASN pusat yang akan dipindah ke IKN, saya merasa sudah cukup sepadan asal semua yang diberikan sesuai dengan janji dan tidak ada pengurangan maupun dispensasi,” kata Fino saat dihubungi kumparan, Rabu (1/ 3).
ADVERTISEMENT
Hal yang sama juga dirasakan oleh Selfy (bukan nama sebenarnya) yang juga pegawai ASN di Kementerian Jakarta. Selfy mengatakan keberatan harus mutasi ke IKN dengan infrastruktur yang belum memadai. Ia merasa keberatan karena IKN belum menyediakan fasilitas bangunan sekolah dan moda transportasi yang banyak.
“Jadi agak berat saja rasanya kalau harus pindah ke IKN dalam waktu dekat. Apalagi kan kalau infrastruktur di sana belum memadai, contohnya anak akan bersekolah di mana? Kualitasnya bagaimana? sedangkan di Jakarta banyak pilihan sekolah dan fasilitas lain yang menurut saya lebih mendukung untuk tumbuh kembang anak,” kata Selfy kepada kumparan.