Badan Bank Tanah Siapkan Lahan Kembangkan Sapi Perah & Pengolahan Susu di Poso

26 September 2024 12:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deputi Perencanaan Strategis dan Pengadaan Tanah Badan Bank Tanah, Perdananto Aribowo (tengah). Foto: Badan Bank Tanah
zoom-in-whitePerbesar
Deputi Perencanaan Strategis dan Pengadaan Tanah Badan Bank Tanah, Perdananto Aribowo (tengah). Foto: Badan Bank Tanah
ADVERTISEMENT
Deputi Perencanaan Strategis dan Pengadaan Tanah Badan Bank Tanah, Perdananto Aribowo, mengatakan Badan Bank Tanah siap mendukung pembangunan industri sapi perah dan industri pengolahan susu. Hal ini guna mendukung program dan kebijakan di bidang peternakan, termasuk program minum susu gratis dari presiden terpilih Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
“Dari sisi Badan Bank Tanah, kami siapkan karpet merah melalui penyediaan lahan dengan kriteria yang sangat baik untuk rencana investasi pembangunan industri sapi perah ini. Ini tentu menjadi hal yang sangat baik dan berdampak positif bagi kemajuan ekonomi masyarakat Poso. Muaranya dapat meningkatkan kesejahteraan petani, menyerap tenaga kerja yang bisa mengurangi pengangguran dan juga mengurangi kemiskinan,“ ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (26/9).
Perdananto mengatakan, Hak Pengelolaan atas Lahan (HPL) Badan Bank Tanah yang berada di Lembah Napu, Kabupaten Poso memenuhi beberapa kriteria yang di butuhkan yaitu lahan dalam kondisi clean & clear, infrastruktur jalur logistik yang cukup memadai, dan letak geografis yang cukup terjangkau ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
ADVERTISEMENT
Badan Bank Tanah memiliki aset persediaan lahan di Lembah Napu, Poso seluas 6.647 hektare (ha). Dari luasan tersebut, seluas 1.550 ha telah disediakan untuk reforma agraria di atas HPL Badan Bank Tanah. Lahan tersebut juga berada di atas ketinggian 1100 MDPL, sehingga wilayah tersebut cocok untuk peternakan, perkebunan, pertanian dan lainnya.
Di lokasi yang sama, Sekretaris Daerah Poso, Heningsih menyampaikan, pihaknya menyambut baik investasi yang akan masuk di wilayah yang memiliki sejarah yang panjang serta keindahan alamnya yang memukau ini.
“Dengan masuknya investasi di daerah kami tentu akan membuka lapangan pekerjaan yang cukup besar. Dalam rangka menyambut investasi yang masuk di daerah kami, yang utama adalah jaminan keamanan, sehingga investor yang masuk tentunya akan nyaman berinvestasi,“ ucap dia.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Foto: Badan Bank Tanah
Pemda Poso bersama Badan Bank Tanah, kata Heningsih, terus berkoordinasi dan berkolaborasi dalam rangka mendukung percepatan penanganan dan investasi di wilayah Poso, khususnya Lembah Napu.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Ketua Lembaga Adat Pekurehuia Tawaelia, Hary Kobi menegaskan, masyarakat adat yang ada di wilayah Lembah Napu, khususnya di area HPL Badan Bank Tanah, mendukung 100 persen rencana investasi pengembangan industri sapi perah yang menjadi bagian dari program pemerintah.
“Investasi sangat dibutuhkan masyarakat di sini. Kalau tidak ada investasi di sini kita akan terbelakang terus. Kami senang Ketika ada program pemerintah,“ katanya.
Kobi juga menyambut baik peran Badan Bank Tanah dalam menjamin ketersediaan lahan serta kepastian hak atas tanah bagi investor dan juga masyarakat. “Oleh karena itu kami mendukung sepenuhnya (program pemerintah),“ pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersama perwakilan TH Group, investor asal Vietnam, didampingi Deputi Bidang Perencanaan Strategis dan Pengadaan Tanah Badan Bank Tanah, Perdananto Aribowo, melakukan kunjungan kerja ke Hak Pengelolaan Lahan (HPL) Badan Bank Tanah di Lembah Napu, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah, pada Rabu (25/9).
ADVERTISEMENT
Kunjungan tersebut dalam rangka memastikan lahan Badan Bank Tanah di Lembah Napu, Poso, yang diproyeksikan menjadi salah satu lokasi investasi pengembangan industri sapi perah, sesuai dengan kriteria.
Mentan Amran mengatakan, investor tertarik untuk berinvestasi di Lembah Napu, Kabupaten Poso. “Kami mendapatkan arahan dari Bapak Presiden dan Bapak Presiden terpilih, untuk kita membangun peternakan, dairy cattle untuk produksi susu di sini" ujarnya.
Rencana investasi ini merupakan tindak lanjut kerja sama dari hasil lawatan Mentan Amran beberapa waktu lalu ke Vietnam. Bila investasi ini berjalan baik serta kebutuhan lahan terpenuhi, diproyeksikan dalam 3 sampai 5 tahun ke depan dapat memproduksi 1,8 juta ton susu per tahun.
“Artinya, ini separuh dari total kita impor 3,7 juta ton susu per tahun. Kami memohon ke seluruh masyarakat Poso, Sulawesi Tengah, untuk mengawal dengan baik,“ tambahnya.
ADVERTISEMENT