Badan Energi Internasional Ajak Negara-negara Dunia Akhiri Penggunaan Batu Bara

15 November 2022 20:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tumpukan batu bara terlihat diangkut dengan tongkang di Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (11/1). Foto: AKSARA M. RAHMAN/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Tumpukan batu bara terlihat diangkut dengan tongkang di Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (11/1). Foto: AKSARA M. RAHMAN/AFP
ADVERTISEMENT
Badan Energi Internasional (International Energy Agency/IEA) mengajak negara-negara dunia untuk mengakhiri penggunaan batu bara sebagai energi. IEA menyebut jika penggunaan batu bara dilanjutkan, batas pemanasan global 1,5 celsius yang menjadi target COP 27 dan G20 akan terlewati.
ADVERTISEMENT
Fatih Birol, Executive Director IEA menyampaikan dalam laporan IEA yang baru diluncurkan, sebagian besar konsumsi batu bara global saat ini terjadi di negara-negara yang telah berjanji untuk mencapai emisi nol bersih. Sebaliknya, permintaan batu bara global telah stabil mendekati rekor tertinggi selama satu dekade terakhir.
IEA menyerukan penghentian persetujuan untuk pembangkit listrik tenaga batu bara yang tidak juga berkurang. Kemudian, IEA juga mendorong agar negara segera merancang kebijakan segera untuk memobilisasi pembiayaan alternatif energi bersih untuk batu bara. Ini akan memungkinkan peralihan cepat dari batu bara sehingga menghindari dampak parah perubahan iklim.
“Jika pembangkit batu bara berjalan sesuai dengan masa ekonomisnya, bahkan jika kami tidak menambahkan satu pun pembangkit batu bara, kami akan melampaui target 1,5 derajat.” kata Fatih pada konferensi pers peluncuran laporan IEA berjudul Batu Bara dalam Transisi Nol Bersih: Strategi untuk Perubahan yang Cepat, Aman, dan Berpusat pada Manusia, Selasa (15/11).
ADVERTISEMENT
Fatih Birol melaporkan beberapa negara akan mengalami kesulitan untuk melakukan transisi energi dalam waktu dekat, salah satunya Indonesia. Ia mengatakan telah bertemu dengan Menteri ESDM, Arifin Tasrin, untuk merancang laporan yang digunakan untuk rangkaian penyelenggaraan G20.
“Kami sangat senang untuk merilis laporan ini di G20. Pertemuan dengan Menteri Energi Indonesia memberi kami kesempatan berikan saran kepada pemerintah untuk solusi perubahan iklim. Saya ingin memberi ucapan selamat kepada semua rekan saya yang telah berusaha keras untuk mempersiapkan laporan itu untuk Indonesia,” tuturnya.
Fatih menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara yang patut dicontoh dalam membangun roadmap menuju transisi energi bersih. Ia sangat optimistis Indonesia akan menjadi negara dengan energi bersih pada 2050, jika pemerintah dapat melaksanakan semua rekomendasi yang dibuat oleh IEA khusus untuk Indonesia.
ADVERTISEMENT