Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Badan Penerimaan Pajak AS Bakal Pangkas 45.000 Pegawai Imbas Efisiensi Trump
6 Maret 2025 17:28 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Badan Penerimaan Pajak Amerika Serikat (AS) atau yang biasa disebut Internal Revenue Service (IRS), berencana sebanyak 45.000 orang. Jumlah tersebut setengah dari total staf IRS.
ADVERTISEMENT
Keputusan mengurangi puluhan ribu staf ini akan dilakukan melalui PHK, memutus kontrak kerja, dan penawaran pensiun dini.
Mengutip laporan AP, Kamis (6/3), keputusan ini disampaikan oleh dua sumber orang yang enggan disebutkan identitasnya. Pengurangan pegawai besar-besaran di lembaga negara memang menjadi salah satu program pemerintahan Donald Trump.
"Pengurangan tenaga kerja puluhan ribu karyawan akan membuat IRS (Badan Pajak AS) menjadi 'tidak berfungsi'," ujar John Koskinen, mantan Komisaris IRS tulis AP seperti yang dikutip kumparan.
Berdasarkan data terbaru IRS, saat ini lembaga pemungut pajak federal mempekerjakan sekitar 90.000 pekerja di seluruh Amerika Serikat. Sebanyak 56 persen dari tenaga kerja IRS terdiri dari kelompok masyarakat LGBT, sementara perempuan mencakup 65 persen.
Pada 21 Februari lalu Reuters telah memberitakan setidaknya 6.000 staf lembaga ini telah dihilangkan. Serikat pekerja telah menggugat untuk mencoba menghentikan pemecatan massal, di mana puluhan ribu pekerja federal telah diberi tahu bahwa mereka tidak lagi memiliki pekerjaan. Tapi seorang hakim federal di Washington pada hari Kamis memutuskan bahwa mereka dapat melanjutkan untuk saat ini.
ADVERTISEMENT
Badan Penerimaan Pajak ini telah menawarkan program pesangon 'pengunduran diri dini' kepada karyawan IRS serta hampir semua pegawai federal di seluruh pemerintahan.
Namun, karyawan IRS yang terlibat dalam musim pajak 2025 diberi tahu awal bulan ini bahwa mereka tidak diizinkan menerima tawaran pesangon dari pemerintahan Trump hingga pertengahan Mei, setelah batas waktu pelaporan pajak berakhir.
Potensi Pengemplang Pajak Si Kaya
Menurut pemberitaan Bloomberg Kamis (6/3), keputusan untuk memangkas staf Badan Penerimaan Pajak akan memperlambat operasional untuk mengambil pajak dari orang-orang.
Bahkan, Hal ini dinilai akan meningkatkan risiko kelompok kaya lolos dari tanggung jawab membayar pajak.
Selain itu, jumlah staf setelah dipangkas ini menjadi yang paling kecil sejak tahun 1960-an menurut data internal IRS. Menurut para profesional pajak keputusan untuk memusnahkan puluhan ribu staf akan mengurangi penerimaan pajak.
ADVERTISEMENT
"Ini menurut saya sembrono, kecuali niat Anda adalah untuk membuat pemerintah AS bangkrut dengan pada dasarnya membuat pembayaran pajak opsional," kata Kimberly Clausing, seorang profesor hukum pajak di Universitas California di Los Angeles dan mantan pejabat Departemen Keuangan di bawah Presiden Joe Biden.
"Saya pikir pendekatan yang mereka ikuti sejauh ini tampaknya mengambil bola perusak ke sistem tanpa memperhatikan konsekuensinya," ujar dia.
Clausing menambahkan para penipu pajak akan tidur lebih nyenyak di malam hari. Ia pun mengakui ini akan membuat proses audit orang kaya akan lebih berlarut-larut, kurang efisien, dan kurang menyelidik ketika itu terjadi sama sekali.