Bagaimana Cara Menentukan Uang yang Layak Koleksi? Ini Kata Kolektor

Sisi mata uang koin dengan nominal rupiah Foto: Fanny Kusumawardhani

Uang keluaran lama yang diluncurkan Bank Indonesia (BI) mulai ramai dibicarakan lagi setelah adanya uang pecahan khusus Rp 75 ribu. Salah satu yang menjadi sorotan khususnya di media sosial atau platform jual beli online adalah uang koin Rp 500.

Uang bergambar bunga melati yang dikeluarkan tahun 1992 ini ditawarkan di platform e-commerce mencapai Rp 400 juta sampai Rp 500 juta. Harga jual tersebut tentu membuat geleng-geleng jika membandingkan nilainya hanya Rp 500.

Uang koin tersebut memang sudah jarang ditemukan. Uang lama saat ini tidak sedikit yang menjadi bahan kolektor. Lalu apa kira-kira kriteria uang yang biasanya dikoleksi?

Numismatis dari Club Oeang Revolusi (CORE) B Untoro mengungkapkan dalam mengoleksi uang, biasanya dilihat dari desainnya. Selain itu, dari sisi keamanan juga menjadi perhatian.

“Ada beberapa mata uang yang luar biasa bagusnya yang bisa kita jadikan patokan. Contohnya adalah uang katakan terutama dari Eropa adalah Swiss, itu mereka selain desainnya luar biasa, mereka dilengkapi teknologi pengaman yang bisa bergerak hologramnya,” kata Untoro saat diskusi yang ditayangkan di Youtube Bank Indonesia, Rabu (26/8).

Jual beli uang kuno di Pasar Baru Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan

Untoro merasa di Indonesia belum ada yang seperti itu. Untuk itu, ia berharap suatu saat Bank Indonesia akan membuatnya.

“Jadi hologram itu kayak semacam QR ditembak dengan handphone dia bisa bergerak,” ujar Untoro.

Meski begitu, Untoro menyambut baik apa yang sudah dilakukan Bank Indonesia dengan menerbitkan uang pecahan khusus Rp 75 ribu. Menurutnya uang tersebut dari segi desain layak dikoleksi.

Ia berharap, setiap uang rupiah khusus yang dikeluarkan selalu ada peningkatan baik dari desain maupun keamanannya. Apalagi, kata Untoro, uang Rp 75 ribu sudah menjadi standar yang bagus untuk penerbitan uang berikutnya.

“Oke kalau sekarang Rp 75 ribu karena tandingannya uang-uang yang biasa saja, tapi ketika 100 tahun (kemerdekaan) atau 25 tahun yang akan datang, maka ekspektasi masyarakat terutama numesmatis Indonesia dan luar negeri adalah uang seindah ini,” ungkap Untoro.