news-card-video
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Bagi-bagi Benih Padi Dinilai Tak Signifikan Tingkatkan Kesejahteraan Petani

5 Oktober 2024 19:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petani Suparlan memanen padi apung. Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petani Suparlan memanen padi apung. Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Program bagi-bagi benih padi yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) dianggap belum dapat secara signifikan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
ADVERTISEMENT
Ekonom Pangan dan Pertanian dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Eliza Mardian, menilai langkah itu dampaknya hanya sementara.
“Bagi bagi benih ini tidak akan signifikan meningkatkan kesejahteraan petani, ini hanya memberikan dampak sangat sementara. Ini tidak menyelesaikan akar persoalan tata niaga pertanian yang karut marut,” kata Eliza kepada kumparan, Sabtu (5/10).
Eliza menilai untuk mendukung petani, Kementan saat ini masih berfokus pada belanja barang yang sifatnya habis pakai seperti bantuan bibit, benih, hingga alsintan. Sementara itu, belanja barang yang sifatnya untuk modal infrastruktur pendukung masih kecil.
“Kalau dilihat, struktur belanja Kementan yang sudah teraudit, itu lebih dari 80 persen untuk belanja barang yang habis pakai sementara belanja untuk yang sifatnya modal atau infrastruktur pendukung amat sangat kecil, hanya 4 persen saja,” ujar Eliza.
ADVERTISEMENT
Padahal, menurutnya, yang dibutuhkan petani adalah berbagai infrastruktur pendukung seperti irigasi, jalan usaha tani, pengolahan, penyimpanan dingin untuk hasil komoditas tani sampai infrastruktur digital.
“Yang banyak dibutuhkan petani ini adalah infrastruktur pendukung, enabler-nya seperti infrastuktur irigasi, jalan usaha tani, pengolahan, penyimpanan cold storage dan infrastruktur digital,” jelasnya.
Eliza mengatakan jika yang diberikan hanya benih, pupuk dan mesin pertanian, sementara infrastruktur seperti penyimpanan dingin untuk hasil komoditas tidak ada maka hasil komoditas bisa busuk dan menyebabkan kerugian petani.
“Karena percuma, saat diberikan benih, pupuk gratis dan alat mesin pertanian, kalau irigasinya rusak sehingga kesulitan air, ini tanaman sulit tumbuh. begitu juga ketika ketiadaan infrastruktur cold storage, ketika panen raya ini harga pangan akan anjlok, petani rugi besar,” terang Eliza.
ADVERTISEMENT
Kementan telah membagikan benih gratis untuk para petani. Langkah ini dilakukan untuk percepatan tanam padi di bulan Oktober yang nantinya akan berpengaruh pada hasil panen di tahun depan.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengungkapkan masih terdapat benih gratis untuk lahan seluas 400 ribu hektare yang akan dibagikan pada bulan Oktober.
Sudaryono menyebut pembagian benih gratis guna percepatan tanam di bulan Oktober dilakukan di seluruh daerah. Ia juga mengimbau agar para petani agar segera menanam di bulan Oktober. Percepatan tanam ini dilakukan untuk menghindari banjir di waktu tanam akhir tahun.