Bahlil Beri Porsi 60 Persen ke Swasta Buat Bangun Pembangkit Listrik Baru

20 Januari 2025 15:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi kuartal I 2024 di Jakarta, Senin (29/4/2024). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi kuartal I 2024 di Jakarta, Senin (29/4/2024). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 jumlah kapasitas pembangkit listrik akan ditambah adalah sebanyak 71 gigawat (GW). Untuk itu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mendorong keterlibatan pihak swasta.
ADVERTISEMENT
Bahlil menyebut swasta bisa masuk dengan skema Independent Power Producer (IPP) yang nantinya bisa melalui lelang proyek. Nantinya, swasta diberi porsi 60 persen dalam pembangunan pembangkit baru.
“Kami akan mendorong pembangkit baru yang dikembangkan akan diberikan porsi yang besar kepada swasta, IPP. Jadi 71 gigawatt itu porsi yang paling besar, kurang lebih sekitar 60 persen kita akan serahkan kepada swasta,” ungkapnya dalam sambutannya dalam peresmian PLTA Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1).
Meski demikian, Bahlil juga akan menerapkan standar kepada swasta yang ingin terlibat. Ia membuka peluang kepada swasta yang memiliki visi yang sama dengan pemerintah.
“Tapi swasta yang kredibel swasta yang searah dengan pemerintah, bukan swasta yang membuat gerakan tambahan di luar apa yang dilakukan oleh pemerintah,” tambahnya
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Bahlil juga mengungkap pengembangan transmisi selama 10 tahun ke depan akan lebih masif. Hal ini agar potensi energi baru terbarukan (EBT) dapat dimanfaatkan secara optimal.
“Sebelumnya pengembangan transmisi belum optimal sehingga potensi EBT yang umumnya jauh dari pusat pembangunan menjadi sulit dibangun,” ujarnya.