Bahlil Blak-Blakan di Depan DPR: Promosi BKPM Seperti Mengarang Bebas

23 April 2020 15:18 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia meluncurkan Command Center atau Pusat Komando Operasi dan Pengawalan Investasi (KOPI) di kantor BKPM, Jakarta, Senin (23/3). Foto: Dok. BKPM
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia meluncurkan Command Center atau Pusat Komando Operasi dan Pengawalan Investasi (KOPI) di kantor BKPM, Jakarta, Senin (23/3). Foto: Dok. BKPM
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia blak-blakan menceritakan buruknya perencanaan promosi sebelum ia menjabat. Bahkan, Bahlil menyebut perencanaan buruk telah terjadi di semua Kementerian.
ADVERTISEMENT
Bahlil menceritakan pada saat pertama kali menjabat sebagai Kepala BKPM pada 23 Oktober 2019, perencanaan promosi untuk menarik investor tidak memiliki data dan arah yang jelas.
"Begitu saya masuk (menjadi Kepala BKPM) promosinya seperti mengarang bebas. Saya aja mau ketawa," katanya pada saat melakukan rapat virtual bersama Komisi VI DPR RI, Kamis (23/4).
Ia membeberkan, persoalan promosi selama ini tidak memiliki skema yang jelas. Promosi yang dilakukan BKPM pada periode sebelumnya dilakukan secara mendadak.
"Tidak ada data base, tidak ada data identifikasi inventarisasi potensi apa yang akan dipasarkan pada saat sektor wilayah masing masing itu tidak ada. Makanya kita ini harus pintar mengarang bebas," paparnya.
Ia mencontohkan beberapa daerah yang tidak memiliki peta potensi investasi seperti yang terjadi di Papua dan Maluku. Tidak adanya data base mengenai potensi investasi di setiap daerah maka ia tak heran pengusaha lebih mengambil peran dibanding pemerintah daerah.
ADVERTISEMENT
"Maka tidak salah kemudian kalau investor atau pengusaha itu lebih menguasai apa yang dilakukan di daerah tersebut dibanding pemerintah. Ini problem, saya biasanya kalau dagang waktu masih jadi pengusaha FS (Feasibility Study) sudah ada. Saya tawarkan investor atau partner dateng dagang sama-sama, ini enggak ada," ungkapnya.
Suasana di PTSP-BKPM di Kantor BKPM, Gatot Subroto. Foto: Ela Nurlaela/kumparan
"Saya buka aja biar kita sadar jadi bagaimana mungkin kita melakukan promosi kita akan giring investor karena data ini kita enggak punya," sambungnya dengan nada kesal.
Untuk itu, Bahlil telah melakukan rapat bersama Menteri Keuangan (Sri Mulyani) kemarin. Dalam rapat tersebut, Bahlil meminta anggaran untuk membuat database potensi investasi di daerah-daerah secara nasional.
"Kemarin saya udah komunikasi dengan ibu Menkeu suruh menyiapkan anggaran untuk kita lakukan tapi karena persoalannya adalah COVID-19, tiba tiba COVID bubar lagi," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.