Bahlil Imbau Masyarakat Agar Tak Khawatir Mudik Pakai Mobil Listrik

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, saat di Terminal BBM Surabaya Grup di Jalan Nilam Barat No.37, Perak Utara, Kecamatan Pabean Cantikan, Surabaya, Selasa (25/3/2025). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengimbau agar masyarakat tak perlu khawatir menggunakan mobil listrik atau electric vehicle (EV) untuk mudik dari Jawa Timur sampai Bali.

Untuk kemudahan bagi pemudik, Bahlil mengatakan bahwa informasi keberadaan SPKLU dapat dilihat melalui aplikasi PLN Mobile.

“Bahkan, kita juga menyiapkan untuk mobile charge. Kalau seandainya, katakanlah ada mobil listrik saudara-saudara kita yang mudik, itu mobilnya mogok karena lupa isi, kita juga sudah menyiapkan SPKLU Mobile di Jawa Timur," ujar Bahlil dalam keterangan tertulis Rabu (26/3).

Selain di Jawa Timur hingga Bali, Bahlil menyebutkan fasilitas SPKLU juga disiapkan sepanjang Tol Trans Sumatra-Jawa. Selain itu, PT PLN (Persero) juga sudah memastikan ketersediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) khususnya di jalur mudik lebaran Idul fitri.

Salah satu langkah yang dilakukan PLN adalah menambah jumlah SPKLU di Jawa Timur hingga enam kali lipat dibanding lebaran tahun lalu.

"Alhamdulillah, atas kesiapan daripada PLN dan kita semua, memang tingkat pemakaian mobil listrik itu naik sekitar 5-6 kali lipat. Dan karena itu, mau tidak mau, kita harus menyediakan SPKLU-nya secara masif juga," kata Bahlil.

Terkait penambahan jumlah SPKLU di Jawa Timur, Darmawan sebagai Direktur Utama PLN langkah ini menjadikan jarak antar SPKLU menjadi semakin dekat.

"Jarak antar SPKLU tadinya 41 kilometer (km), sekarang satu dengan yang lain menjadi sekitar 25-26 km," kata Darmawan.

Darmawan juga menjelaskan untuk mendukung mudik pengguna EV, PLN mengerahkan 1.680 personel yang siap melayani pengguna EV selama 24 jam di setiap titik SPKLU se-Jawa Timur selama periode Siaga Idulfitri 1446 Hijriah hingga 11 April 2025.

Terka suplai kelistrikan di Jawa Timur, Darmawan menjelaskan suplai dalam kondisi aman dengan kapasitas 10,5 gigawatt (GW) dan daya puncak di sekitar 4,6 GW. Dengan begitu margin kapasitas cadangan disebut cukup.

"Ada 7 subsistem di wilayah Jawa Timur dan semuanya aman. Kami sudah mengecek satu persatu. Setiap sistem balance dan neraca dayanya cukup. Dalam hal ini Sistem Jawa Timur aman semuanya," ujar Darmawan.