Bahlil Incar Konsumsi Listrik 6.000 kwh/Kapita Agar Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen

20 Januari 2025 13:28 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam sambutannya dalam peresmian PLTA Jatigede, Sumedang, Jawa Barat pada Senin (20/1/2025). Foto: Ahmad Muzdaffar Fauzan/ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam sambutannya dalam peresmian PLTA Jatigede, Sumedang, Jawa Barat pada Senin (20/1/2025). Foto: Ahmad Muzdaffar Fauzan/ANTARA
ADVERTISEMENT
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menargetkan konsumsi listrik bisa mencapai 6.000 sampai 6.500 kwh per kapita untuk mendukung pertumbuhan ekonomi 8 persen.
ADVERTISEMENT
“Untuk bisa pertumbuhan ekonomi kita 8 persen maka kita dorong menjadi 6.000 sampai 6.500 per kapita Ini yang kita lakukan,” jelas Bahlil dalam sambutannya dalam peresmian PLTA Jatigede, Sumedang, Jawa Barat pada Senin (20/1).
Bahlil menjelaskan konsumsi listrik masyarakat saat ini hanya ada di kisaran 4.500 sampai Rp5.000 kwh per kapita.
Ke depan, berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), jumlah kapasitas pembangkit listrik yang akan ditambah adalah 71 gigawat (GW). Mendukung rencana tersebut nantinya penambahan jaringan listrik juga akan dibangun dengan panjang 8 ribu kilometer (Km).
Sejumlah pekerja memperbaiki jaringan listrik di Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (25/5/2021). Foto: Aloysius Jarot Nugroho/Antara Foto
“Dengan jaringan kurang lebih sekitar 48 ribu kilometer circuit. 48 ribu kilometer circuit itu kalau dia berbanding lurus Itu kurang lebih sekitar 8 ribu kilometer,” jelas Bahlil.
ADVERTISEMENT
Menurut Bahlil, keberadaan jaringan sangat penting untuk mendukung keberadaan pembangkit. Hal ini agar listrik dapat tersalurkan ke segala lapisan masyarakat.
“jangan sampai PLTU-nya dibangun, jaringannya tidak ada. Ini akan tidak sinkron dengan perencanaan atau orang Papua bilang latihan lain, main lain. Ini yang biasa bikin rusak PLN ini. Biasa bikin rugi ini,” ujarnya.