Bahlil: Investor Asing ke IKN untuk Pembangunan Klaster II

2 Mei 2024 13:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi kuartal I 2024 di Jakarta, Senin (29/4/2024). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi kuartal I 2024 di Jakarta, Senin (29/4/2024). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, memastikan investor asing ke Ibu Kota Nusantara (IKN) pada pembangunan klaster II. Pemerintah memprioritaskan pengusaha Indonesia masuk dalam klaster I.
ADVERTISEMENT
“Di klaster pertama kita buat untuk pengusaha dalam negeri dulu. Jangan pusat kota kita seperti Menteng-nya Jakarta diambil asing, kita taruh mereka di klaster kedua,” ujar Bahlil dalam kuliah umum ‘Potensi Investasi di IKN Dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional’ virtual, Kamis (2/5).
Bahlil sebelumnya menyebut investor asing baru akan masuk pada pembangunan tahap II yang dimulai setelah 17 Agustus 2024. Alasannya lantaran Presiden Jokowi ingin memprioritaskan investor dalam negeri untuk pembangunan tahap I, yaitu Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
Menurut Bahlil, perencanaan investasi di IKN tersebut menjadi pemicu peradaban baru dalam pengelolaan kota dan investasi.
“Ini luar biasa, di sana akan pakai mobil listrik, listriknya dari PLTA diambil dari Kayan. Industri dibangun di daerah wilayah-wilayah yang bukan dalam 200 ribu hektar, salah satunya di antaranya di Kalsel (Kalimantan Selatan),” tutur Bahlil.
Situasi pembangunan konstruksi di IKN Nusantara, Kamis (16/11/2023). Foto: Akbar Maulana/kumparan
Pada kuartal I 2024, realisasi investasi di Kalimantan Selatan tumbuh pasca pandemi COVID-19 dan menempati peringkat 16 yaitu mencapai Rp 7,03 triliun.
ADVERTISEMENT
“Kita akan membangun pusat kawasan ekonomi industrialisasi dari batu bara kemudian menjadi gas menjadi pupuk dan kita akan dorong sektor hilirisasi pertanian, perkebunan dan kelautan. Ini Kalsel menjadi pionir penyangga pertama di IKN,” tambah Bahlil.
Bahlil sempat menyinggung ada capres-cawapres dalam kampanyenya tidak setuju untuk pemindahan ibu kota. Dari perspektif Bahlil, mereka tidak rela pertumbuhan ekonomi di Kalimantan dan kawasan timur sama seperti daerah di Jawa. Sebab, pertumbuhan ekonomi nasional terpusat di Jawa sebesar 53 persen.
““Ini calon-calon pemimpin yang tidak bijak tidak bisa melihat kami-kami orang timur, kami-kami orang Kalimantan, kami kami orang Sulawesi untuk memajukan, mengejar ketertinggalan kami dengan daerah-daerah kami di Jawa. Alhamdulilah, capres-cawapres itu kalah dalam pertarungan pilpres,” katanya.
ADVERTISEMENT