Bahlil Lahadalia Targetkan Kemudahan Berusaha RI Naik ke Peringkat 40 di 2023

30 Agustus 2021 14:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
 Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menargetkan kemudahan berusaha atau Ease of Doing Business (EoDB) Indonesia bisa naik tingkat ke urutan 60-an di tahun ini. Bahkan, di 2023 dia menargetkan Indonesia bisa naik peringkat ke urutan 40.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Bank Dunia, peringkat EoDB Indonesia berada di peringkat ke-73 di 2020. Bahkan di 2014 silam, peringkat EoDB Indonesia pernah di urutan ke 120.
"Kami juga laporkan Bank Dunia pada 2020 enggak umumkan tingkat ranking kemudahan berusaha. Jadi Indonesia masih di 73. Jadi sejak kami masuk di BKPM dan jadi Kementerian Investasi belum ada pengumuman dari World Bank," ujar Bahlil dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI, Senin (30/8).
"Insyaallah targetkan di sekitar 60-an, karena pak Presiden berikan kami waktu 3 tahun sampai 2023 itu harus 40," tambahnya.
Dia menyebut kenaikan peringkat juga tergantung pada lobi-lobi. Sebelumnya Bahlil sudah menemui pihak Bank Dunia di Amerika Serikat untuk menanyakan terkait peringkat kemudahan berusaha yang tak berubah di 2020.
ADVERTISEMENT
"Memang ini pekerjaan enggak gampang-gampang. ini tergantung lobi-lobi pimpinan. Lobi-lobi setengah kamar yang enggak ada di Undang-undang," kata dia.
Dari hasil kunjungannya, kabarnya Bank Dunia akan memperbaharui daftar peringkat kemudahan berusaha di bulan-bulan akhir tahun 2021 ini.
"Jadi ini jadi PR kami karena kami baru balik dari sana dan kami tanyakan itu dan Insyaallah bulan Oktober rencana akan ada pengumuman," tuturnya.