news-card-video
19 Ramadhan 1446 HRabu, 19 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Bahlil Mau Bangun Kilang 1 Juta Barel, Impor Minyak Mentah Bakal Naik?

12 Maret 2025 16:57 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung saat di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (14/2). Foto: Ghifari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung saat di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (14/2). Foto: Ghifari/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia berencana membangun kilang minyak jumbo di beberapa daerah dengan total kapasitas 1 juta barel per hari, naik dari rencana awal berkapasitas 500 ribu barel per hari.
ADVERTISEMENT
Semakin besar peningkatan kapasitas kilang yang mengolah minyak mentah (crude) menjadi BBM, minyak tanah, hingga produk petrokimia, tentunya akan meningkatkan juga kebutuhan pasokannya.
Hanya saja, kemampuan produksi minyak mentah dalam negeri jauh lebih kecil dari permintaan, sehingga harus dipenuhi dari impor. Pada akhir 2024, lifting minyak berada di kisaran 600-602 ribu barel per hari.
Wakil Menteri ESDM Yuliot memastikan seiring dengan peningkatan kapasitas kilang, pemerintah akan terus menggeber produksi minyak mentah dalam negeri sehingga tidak membuat nilai impor terkerek.
"Kita lagi mengusahakan untuk peningkatan produksi dalam negeri. Ini kita lagi mengupayakan itu ada penambahan ini percepatan untuk eksplorasi," jelasnya saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Rabu (12/3).
Salah satu strateginya, kata Yuliot, yakni dengan mempercepat proses pelelangan atau tender Wilayah Kerja (WK) atau blok migas setelah melakukan kegiatan eksplorasi dengan masif.
ADVERTISEMENT
"Dengan adanya persepatan eksplorasi itu justru ini akan menambah produksi dalam negeri, dan juga kita akan melakukan kira-kira bagaimana proses tender lelang untuk wilayah kerja baru bisa dilakukan percepatan," ujar Yuliot.
Pekerja PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mengontrol kerangan pipa produksi yang berasal dari sumur menuju stasiun pengumpul minyak mentah, Blok Rokan, Bengkalis, Riau, Rabu (22/12/2021). Foto: Nova Wahyudi/Antara Foto
Selain produk BBM, dia mengatakan kilang berkapasitas 1 juta barel tersebut juga akan menghasilkan produk petrokimia.
"Ini bukan hanya kilang, tapi ini adalah petrochemical complex. Jadi bisa berbagai macam produk dihasilkan dari kilang tersebut," ucap Yuliot.
Sebelumnya, Bahlil mengumumkan perubahan rencana pembangunan kilang minyak nasional. Semula, kapasitas kilang yang akan dibangun hanya sekitar 500 ribu barel per hari, namun kini ditingkatkan menjadi 1 juta barel per hari.
Keputusan ini diambil dalam rapat terbatas (ratas) yang berlangsung di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (10/3).
ADVERTISEMENT
"Dan tadi kami melakukan rapat untuk membahas implementasi teknis. Di mana salah satu yang kami bahas adalah fokus pada refinery yang tadinya kita akan bangun kurang lebih sekitar 500 ribu barel karena kita impor sekitar 1 juta barel per day," ucap dia.
Pembangunan 1 juta barel itu, kata Bahlil, nantinya akan ditempatkan di beberapa daerah. "Tadi ada terjadi perubahan akan kita bangun nanti 1 juta barel akan kita bangun di beberapa tempat, baik ada di wilayah Kalimantan, Jawa, Sulawesi, dan Maluku, Papua, sehingga ini menjadi pemerataan," paparnya.