Bahlil Minta Lelang Blok Migas Naik 3 Kali Lipat di Tahun Depan

3 Desember 2024 15:46 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers di kantornya, Senin (4/11/2024). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers di kantornya, Senin (4/11/2024). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta lelang Penawaran Wilayah Kerja (WK) Migas di tahun 2025 mendatang naik 3 kali lipat dari yang ditawarkan sepanjang tahun ini.
ADVERTISEMENT
Bahlil telah memberikan instruksi langsung ke Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, terkait lelang tersebut.
"Tadi Pak Menteri sudah berbisik kepada saya, berbisik dalam arti memberikan arahan, bahwa untuk lelang tahun depan 2025, kira-kira jumlahnya itu diminta tiga kali dari apa yang dilakukan di 2024," ungkap Bahlil saat Media Briefing SKK Migas, Selasa (3/12).
Kementerian ESDM tahun ini menawarkan total 11 WK Migas, terdiri dari 5 WK pada lelang Penawaran WK Migas Tahap I 2024 yang diumumkan Mei 2024, dan 6 WK Migas pada lelang Penawaran WK Migas Tahap II 2024 yang diumumkan hari ini.
Pada lelang tahap II, total potensi cadangan dari keenam blok migas tersebut mencapai 48 miliar barel setara minyak (barrel oil equivalent/BOE).
ADVERTISEMENT
Dadan memastikan siap melaksanakan arahan tersebut. Tidak hanya menyiapkan jumlah WK Migas yang akan dilelang, tetapi juga memastikan lelang tersebut laku diminati para kontraktor.
Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana. Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
"Kami akan siapkan Bapak untuk hal tersebut, tentunya tidak hanya jumlah, tapi juga success rate-nya. Jadi kesuksesan dari lelang tentunya nanti ada yang nge-bid di situ. Itu yang akan kami siapkan," jelas Dadan.
Sementara itu, Kepala SKK Migas Djoko Siswanto juga memastikan bisa memenuhi arahan Bahlil tersebut dengan menyediakan studi atau kajian potensi cadangan migas yang nantinya harus ditindaklanjuti dengan kegiatan eksplorasi.
"Berdasarkan studi-studi yang tadi telah di-launching, kita akan lihat seberapa besar prospek yang bisa kita lelang untuk tahun depan," kata Djoko.
Kementerian ESDM sudah membetuk tim kajian eksplorasi sejak tahun 2021 lalu, terdiri dari para ahli dari berbagai latar belakang, seperti perguruan tinggi, profesional, peneliti independen, dan juga personel dari Kementerian ESDM, SKK Migas, Lemigas, dan Badan Geologi yang berfokus pada wilayah perbatasan dan perairan dalam, baik itu di Indonesia Timur maupun Indonesia Barat.
ADVERTISEMENT
Hasil kajian terakhir mengumumkan penemuan terbaru potensi minyak dan gas di wilayah Indonesia Bagian Barat Tahap 2 (IBB 2), mencapai lebih dari 4,3 miliar barel oil equivalen (BBOE). Potensi ini terdapat di 4 wilayah yaitu Cekungan Natuna Timur, Cekungan Selat Makassar, Cekungan Jawa Bagian Tenggara, dan Cekungan Barito.