Bahlil Pimpin Agenda G20 di Surakarta, Bahas Investasi hingga Reformasi WTO

3 Juli 2022 17:06 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, saat menjadi pembicara di World Economic Forum (WEF) 2022 di Davos, Swiss. Foto: BKPM
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, saat menjadi pembicara di World Economic Forum (WEF) 2022 di Davos, Swiss. Foto: BKPM
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia bakal melangsungkan rangkaian agenda G20 dengan pembahasan pemulihan ekonomi hingga reformasi World Trade Organization (WTO). Pertemuan kedua Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) ini bakal berlangsung di Surakarta, Jawa Tengah, pada 5-7 Juli 2022.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan itu, Bahlil akan didampingi Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian. Menurutnya, ada tiga isu yang akan dibahas.
Pertama yakni reformasi WTO. Kemudian respons perdagangan, investasi, dan industri terhadap pandemi dan arsitektur kesehatan global. Selanjutnya, mendorong investasi berkelanjutan dalam rangka pemulihan ekonomi global.
Peserta delegasi negara G20 mengikuti rapat pertemuan "Trade, Industry, and Investment Working Group (TIIWG) G20 di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Rabu (30/3/2022). Foto: Mohammad Ayudha/ANTARA FOTO
"Kita harap pertemuan TIIWG ini dapat mempercepat terwujudnya transformasi ekonomi. Salah satunya melalui investasi berkelanjutan dan inklusif," ujar Bahlil dalam keterangan resmi, Minggu (3/7).
Dalam pertemuan pertama, sudah dibahas isu mengenai sistem perdagangan multilateral, perdagangan digital, serta industrialisasi inklusif 4.0.
Adapun pertemuan kedua ini, akan dihadiri perwakilan delegasi asing dari 20 negara anggota G20, 11 negara undangan, dan 7 organisasi internasional.
"Kami juga menghadirkan pameran UMKM dari berbagai daerah serta menyajikan budaya lokal dan kuliner tradisional. Kita sajikan paket lengkap Nusantara untuk para delegasi G20," pungkas Bahlil Lahadalia.
ADVERTISEMENT