Bahlil: Rp 26 Triliun Subsidi LPG 3 Kg Tidak Tepat Sasaran

4 Februari 2025 16:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2025). Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2025). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkap terdapat Rp 26 triliun subsidi LPG 3 kg yang tidak tepat sasaran.
ADVERTISEMENT
Saat ini Bahlil mengungkap subsidi per tabung LPG 3 kg mencapai 20 sampai 30 persen. Total subsidi yang diberikan pemerintah mencapai Rp 87 triliun, Rp 26 triliun di antaranya tidak tepat sasaran.
“Kalau 20 persen x Rp 87 triliun itu sudah sekitar Rp 17 triliun lebih. Kalau 30 persen, berarti kan Rp 26 triliun subsidi yang tidak tepat sasaran dari LPG,” ungkap Bahlil di Istana Negara, Jakarta pada Selasa (4/2).
Bahlil mengatakan, subsidi untuk LPG 3 kg tidak berubah selama 20 tahun belakangan.
“Di saat itu kurs keluar Pak JK masih Rp 8.000, sekarang sudah Rp 16.000. Artinya subsidi kita sekarang masih sama dengan tahun 2024 atau 2025 yang lalu,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Perihal pendistribusian LPG 3 kg, Bahlil juga menjelaskan agar harga LPG 3 kg yang sulit dikendalikan adalah subsidi dari pangkalan ke pengecer. Hal ini karena harga di proses tersebut tidak bisa dipantau oleh Pertamina.
“Dan itulah harganya terjadi sampai dengan di atas Rp 20.000. Bahkan ada yang Rp 30.000 kadang-kadang. Bahkan ada yang dioplos,” lanjutnya.
Untuk itu nantinya pengecer akan dijadikan menjadi sub pangkalan agar harga LPG subsidi tersebut tidak dipermainkan.
“Nah, dengan mereka menjadi sub pangkalan, maka kita akan menaruh fasilitas yang sama dengan di pangkalan,” tutur Bahlil.