Bahlil Sebut Konflik India-Pakistan Belum Ganggu Ekspor Batu Bara RI

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menjawab pertanyaan wartawan usai mengikuti rapat yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/3/2025). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut eskalasi konflik India dan Pakistan belum berdampak pada sektor ESDM, terutama terkait ekspor batu bara.

India dan Pakistan merupakan salah satu negara tujuan ekspor batu bara Indonesia. Bahkan, India menempati negara kedua terbesar yang mengimpor batu bara Indonesia setelah China.

Bahlil mengatakan Kementerian ESDM belum mengantisipasi dampak rambatan konflik India dan Pakistan. Dia juga menyebutkan belum ada gangguan apa pun.

"Pasti mereka butuh-butuh barang kita kan? Enggak ada masalah," kata Bahlil saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Kamis (8/5).

Saat ditanya terkait potensi hambatan logistik atau pengiriman komoditas energi di sekitar wilayah konflik tersebut, Bahlil dengan singkat menjawab bahwa belum ada laporan apa pun.

"Kalau melihat dari sini belum ada terganggu apa-apa," lanjut Bahlil.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor nonmigas Indonesia tercatat naik sebesar 4,71 persen dengan nilai USD 21,80 miliar pada Maret 2025.

Setidaknya terdapat 3 komoditas unggulan ekspor nonmigas Indonesia yakni besi dan baja, minyak kelapa sawit (CPO) dan turunannya, serta batu bara.

Pada Maret 2025, tiga besar negara tujuan ekspor Indonesia adalah China, Amerika Serikat (AS), dan India. Nilai ekspor nonmigas ketiga negara ini memberikan share sekitar 42,37 persen dari total ekspor nonmigas Indonesia pada Maret 2025.

Nilai ekspor besi dan baja naik sekitar 19,64 persen secara bulanan dan naik 11,84 persen secara tahunan. Kemudian, nilai ekspor CPO dan turunannya turun 3,55 persen secara bulanan, tetapi naik 40,85 persen secara tahunan.

Sementara nilai ekspor batu bara turun 5,54 persen secara bulanan dan turun 23,14 persen secara tahunan.