Bahlil Sebut Selama Jokowi Memimpin, 600 Juta Ton Batu Bara Sudah Diekspor

18 September 2024 10:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (tengah) mengikuti rapat kerja bersama Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/2024). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (tengah) mengikuti rapat kerja bersama Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/2024). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri ESDM sekaligus Ketum Golkar, Bahlil Lahadalia memamerkan kinerja produksi batu bara sejak 2015 hingga 2023, atau 9 tahun kepemimpinan Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
Selama rentang waktu 9 tahun kepemimpinan Presiden Jokowi itu terjadi lonjakan produksi batu bara yang signifikan, dari 461 juta ton menjadi 775 juta ton.
"Selama bapak [Presiden Jokowi] memimpin ke 2023 kita sudah produksi 775 juta ton. [Sebesar] 500-600 juta ton kita ekspor. Selebihnya dalam negeri," kata Bahlil saat sambutan dalam gelaran acara Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition di JCC, Jakarta Pusat, Rabu (18/9).
Selain batu bara, Bahlil juga menyampaikan produksi nikel yang juga naik signifikan. Pada tahun 2015, produksi nikel hanya sebesar 10 juta ton. Sementara pada tahun 2023 produksi nikel meroket menjadi 170 juta ton.
Meningkatnya produksi kedua komoditi tersebut membuat Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada tahun 2023 naik menjadi Rp 300 triliun
ADVERTISEMENT
"Pendapatan negara kita untuk PNBP 2015 itu Rp 118,7 triliun. Jadi naik 100 persen lebih," lanjut bekas menteri investasi itu.
Sementara itu untuk total PNBP dalam rentang waktu 9 tahun (2015-2023) secara total sebesar Rp 1.670 triliun. Bahlil mengakui jika hasil ini merupakan kerja menteri-menteri ESDM yang selama ini menjabat.
"Saya hanya membacakan karena kerja saya baru sebulan," imbuh dia.