Bahlil Siapkan 3 Skenario Target Investasi di Tengah Virus Corona

23 Maret 2020 12:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia meluncurkan Command Center atau Pusat Komando Operasi dan Pengawalan Investasi (KOPI) di kantor BKPM, Jakarta, Senin (23/3). Foto: Dok. BKPM
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia meluncurkan Command Center atau Pusat Komando Operasi dan Pengawalan Investasi (KOPI) di kantor BKPM, Jakarta, Senin (23/3). Foto: Dok. BKPM
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan telah menyiapkan tiga skenario menyangkut target investasi di tengah merebaknya pandemi global virus corona saat ini.
ADVERTISEMENT
Skenario tersebut meliputi, optimistis, moderat dan pesimistis yang pihaknya akui sudah diserahkan kepada Presiden Joko Widodo (Joko Widodo). Lantas, manakah yang ia pilih di situasi kini?
"Ada tiga (skenario) optimistis, moderat, dan pesimistis. Kalau mau ikut saya, belum ada revisi," ujar Bahlil dalam peninjauan command centers BKPM secara online, Senin (23/3).
Bahlil memang tak memungkiri virus corona ini, berpengaruh pada keterlambatan dalam memproses investasi. Namun, menurutnya, berbagai hal yang terjadi ini masih dalam kendali dan tidak ada yang berdampak pada hengkangnya investasi.
Maka dari itu, ia pun optimistis target investasi yang masih akan tercapai sesuai dengan yang dicanangkan sebelumnya. Artinya, Bahlil mengaku BKPM masih memegang target realisasi investasi Rp 886 triliun pada tahun 2020.
ADVERTISEMENT
"Optimistis, tapi terukur," tegasnya.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia meluncurkan Command Center atau Pusat Komando Operasi dan Pengawalan Investasi (KOPI) di kantor BKPM, Jakarta, Senin (23/3). Foto: Dok. BKPM
Ia pun mengaku bakal terus melakukan upaya-upaya meyakinkan investor agar tetap berminat investasi di Indonesia. Seperti memperpendek aturan-aturan yang syarat yang sifatnya menghambat atau menyusahkan bagi investor.
Selain itu, pihaknya pun saat ini mengaku gencar dalam melakukan tracking data-data serta potensi-potensi investasi. Sehingga, nantinya ketika kondisi akibat virus corona telah membaik bisa optimal perolehan investasinya. Salah satunya, melalui command centers sebagai pusat informasi dan komunikasi investasi yang dibangun sejak Oktober 2019 lalu.
"Satgas bilang (corona selesai) bulan Mei, mudah-mudahan, siapa yang bisa menemukan obatnya, kita ikut aja Satgas. Kami yakini bahwa akibat corona, investor pun paham, stay. Tapi memang yang seharusnya speednya 100 persen, sekarang 50 atau 60 persen, tapi diujungnya pasti naik (jika sudah selesai soal corona),"pungkasnya.
ADVERTISEMENT