Bahlil soal Prabowo Mau Pensiunkan PLTU dalam 15 Tahun: Akan Dibuat Penyesuaian

22 November 2024 16:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menjawab pertanyaan wartawan usai mengikuti rapat kerja dengan Komisi XII DPR RI  di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (13/11/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menjawab pertanyaan wartawan usai mengikuti rapat kerja dengan Komisi XII DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (13/11/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan kementeriannya tengah melakukan penyesuaian untuk memenuhi target Presiden Prabowo, yang ingin menghentikan operasional seluruh PLTU batu bara di Tanah Air dalam kurun waktu 15 tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
Bahlil mengatakan hal tersebut disampaikan Prabowo sebagi bentuk komitmen pemerintah Indonesia dalam rangka menuju net zero emission di tahun 2060.
"Sudah barang tentu, dalam penyampaiannya Bapak Presiden Prabowo, kami sebagai pembantunya akan melakukan penyesuaian-penyesuaian," kata Bahlil Lahadalia dikutip dari Antara, Jumat (22/11).
Bahlil mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan kajian secara mendalam untuk menghentikan operasional beberapa PLTU tanpa membebani perekonomian negara.
"Kita lagi exercise. Karena energi baru terbarukan itu penting bagi bangsa kita, tapi tidak mesti membebani negara kita dan masyarakat kita," ujar dia.
Menurut dia, salah satu PLTU batu bara yang akan dipensiunkan yakni PLTU Cirebon-1 di Jawa Barat, yang saat ini tengah dilakukan koordinasi dengan lembaga keuangan terkait agar tidak membebani kas negara.
ADVERTISEMENT
"Sekarang kita lagi rapat koordinasi terus dengan keuangan dan lembaga pembiayaannya. Jadi kita mau, tapi jangan negara dibebankan. Karena pasti energi baru terbarukan itu harganya mahal. Itu sudah pasti mahal," ujarnya.
Ilustrasi PLTU. Foto: Dok. PLN
Bahlil mengatakan, terkait PLTU lain yang akan dihentikan operasionalnya, dirinya akan menunggu terlebih dahulu arahan teknis dari Presiden Prabowo.
Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam gelaran KTT G20 di Brasil 19 November, memiliki keyakinan penuh bahwa Indonesia mampu mencapai target "net zero" pada 2050 berkat kekayaan sumber daya alam (SDA) yang bisa diolah menjadi energi terbarukan dan ramah lingkungan.
Dalam gelaran tersebut, Presiden mengatakan Indonesia menargetkan untuk menghentikan seluruh PLTU batu bara dalam kurun waktu 15 tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
"Kami berencana untuk menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara dan semua pembangkit listrik tenaga fosil dalam 15 tahun ke depan. Kami juga berencana untuk membangun lebih dari 75 gigawatt tenaga terbarukan dalam 15 tahun ke depan," kata Prabowo.