Bahlil Tegaskan Pemerintah Harus Perpanjang Izin Ekspor Tembaga Freeport
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mengatakan, relaksasi izin ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia (PTFI) yang akan berakhir di 31 Mei 2024 harus diperpanjang.
ADVERTISEMENT
Bahlil menyebutkan, meskipun konstruksi smelter tembaga PTFI di Manyar, Gresik, akan rampung di Mei mendatang, fasilitas tersebut belum bisa langsung produksi penuh.
Smelter PTFI di Gresik targetnya baru beroperasi di Juni 2024, kemudian target produksi di Agustus 2024, dan selanjutnya ramp up mencapai kapasitas penuh pada akhir Desember 2024.
"Tapi yang namanya pabrik industri itu tidak bisa langsung pick up 1,7 juta ton (konsentrat tembaga), itu kan pelan-pelan, mungkin 30-40 persen sampai pick up-nya di Desember dalam perencanaan," ujarnya usai konferensi pers, Senin (29/4).
Dengan demikian, menurut Bahlil, sudah seharusnya pemerintah memastikan kelanjutan relaksasi ekspor tembaga PTFI sampai akhir tahun ini meskipun pemerintah sudah melarang ekspor mineral mentah sejak tahun lalu.
Adapun Indonesia resmi melarang ekspor mineral mentah, termasuk tembaga, per Juni 2023. Pemberian relaksasi ekspor hanya berlaku untuk perusahaan dengan progres pembangunan smelter di atas 50 persen per Januari 2023.
ADVERTISEMENT
"Kalau selisihnya itu potensi untuk diberikan izin ekspor, saya pikir bagian yang harus kita pikirkan, harus kita lakukan. Bahwa ada konsekuensi lain terhadap pendapatan negara pasti Bu Menkeu punya hati yang baik untuk semuanya bisa berjalan," tegas Bahlil.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Freeport Indonesia (PTFI), Tony Wenas, mengungkapkan negara bisa rugi Rp 30 triliun jika tidak mengizinkan perpanjangan relaksasi ekspor konsentrat tembaga PTFI periode Juni-Desember 2024.
Berdasarkan laporan keuangan Freeport McMoran kuartal III 2023, PTFI mendapatkan izin ekspor konsentrat tembaga sejak 24 Juli 2023 hingga Mei 2024, sebanyak 1,7 juta metrik ton konsentrat tembaga.
"Ya kan kalau kita enggak bisa ekspor, penerimaan negara akan berkurang kira kira USD 2 miliar, Rp 30 triliun berkurangnya, dalam kurun waktu Juni sampai Desember," ungkapnya saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (28/3).
ADVERTISEMENT
PTFI sudah berencana meminta perpanjangan relaksasi izin ekspor konsentrat tembaga hingga akhir tahun 2024, alias sampai pabrik smelter tembaga di Gresik beroperasi penuh.
Namun, pemerintah belum kunjung menyetujui rencana ekspor konsentrat tembaga PTFI hingga akhir tahun ini. Adapun Kementerian ESDM sudah menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) PTFI hingga tahun 2026. Produksi tembaga PTFI mencapai 219,8 juta ton dalam 3 tahun mendatang.