Bahlil Tetapkan Harga Minyak RI September 2024 Turun Jadi USD 72,54 per Barel

6 Oktober 2024 12:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kilang minyak Pertamina. Foto: Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kilang minyak Pertamina. Foto: Pertamina
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menetapkan rata-rata harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) untuk September 2024 sebesar USD 72,54 per barel.
ADVERTISEMENT
Harga tersebut turun USD 5,96 dari bulan sebelumnya yang mencapai USD 78,51 per barel. Keputusan ini tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 353.K/MG.03/DJM/2024 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan September 2024.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi, menjelaskan penurunan ini dipengaruhi oleh turunnya harga minyak mentah global, terutama karena menurunnya permintaan dari China.
Agus menambahkan, sentimen negatif pasar terhadap perekonomian China mempengaruhi penurunan permintaan minyak mentah.
“Caixin Purchasing Manager Index (PMI) Jasa Tiongkok pada bulan September 2024 mengalami penurunan lebih tajam dari estimasi pasar, menjadi 51,6,” kata Agus melalui keterangan resmi, dikutip Minggu (6/10).
Selain itu, kapasitas pengolahan minyak dari 35 kilang di China juga turun 0,9 persen secara bulanan (mom) pada September 2024, menjadi 80,8 persen dari total kapasitas 8,4 juta barel per hari.
Kilang minyak terbesar Kuwait di kompleks Al-Ahmadi. Foto: AFP
Agus menyebutkan, harga rata-rata minyak mentah utama dunia juga menurun dibandingkan Agustus 2024. Faktor lainnya termasuk stabilnya ekspor dan produksi minyak Libya setelah adanya persetujuan dari pimpinan Bank Sentral Libya, serta ekspor minyak Irak yang mencapai titik tertinggi dalam delapan bulan terakhir.
ADVERTISEMENT
“Ekspor Irak mencapai titik tertinggi selama 8 bulan terakhir, di tengah komitmen untuk mematuhi kuota penurunan produksi OPEC+,” jelas Agus.
Proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global untuk tahun 2024 juga mengalami penurunan. OPEC menurunkan estimasi permintaan sebesar 80 ribu barel per hari (bph), menjadi 2 juta bph dalam publikasi September 2024, dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Sementara itu, International Energy Agency (IEA) melaporkan pasokan minyak dunia pada Agustus 2024 naik 80 ribu bph (mom), menjadi 103,5 juta bph. OPEC juga merevisi estimasi pasokan Non-OPEC+ naik sebesar 70 ribu bph, menjadi 53,07 juta bph untuk tahun 2024.
Di kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak juga dipengaruhi oleh turunnya tingkat pengolahan kilang di Taiwan, dari 760 ribu bph (69,7 persen kapasitas) pada akhir Agustus 2024 menjadi 580 ribu bph (53,2 persen kapasitas) pada akhir September 2024.
ADVERTISEMENT
Berikut perkembangan harga minyak mentah utama pada September 2024 dibandingkan Agustus 2024.
- Dated Brent turun dari USD 80,91 per barel menjadi USD 74,33 per barel
- WTI (Nymex) turun dari USD 75,43 per barel menjadi USD 69,37 per barel
- Brent (ICE) turun dari USD 78,88 per barel menjadi USD 72,87 per barel
-Basket OPEC turun dari USD 78,41 per barel menjadi USD 73,62 per barel
- ICP minyak mentah Indonesia turun dari USD 78,51 per barel menjadi USD 72,54 per barel