Bahlil Undang Komisaris dan Direksi Baru Pertamina ke Kementerian ESDM Pekan Ini

4 November 2024 14:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers di kantornya, Senin (4/11/2024). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers di kantornya, Senin (4/11/2024). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menanggapi pergantian direksi dan komisaris Pertamina yang baru saja dilakukan. Ia menyebut bahwa pergantian kepemimpinan di perusahaan pelat merah tersebut adalah hal yang lumrah, terutama dengan sistem yang sudah mapan dan berjalan baik.
ADVERTISEMENT
"Pertamina itu kan adalah sebuah BUMN yang sudah sangat mapan, sistemnya sudah jalan. Pergantian kepemimpinan itu hal yang biasa, apalagi tergantung dari pimpinan, Pak Menteri BUMN dan Bapak Presiden. Biasanya itu di Menteri BUMN," kata Bahlil kepada wartawan di kantornya, Senin (4/11).
Adapun, PT Pertamina Persero, menetapkan Mochamad Iriawan sebagai Komisaris Utama, Dony Oskaria sebagai Wakil Komisaris Utama, Raden Adjeng Sondaryani sebagai Komisaris Independen, dan Simon Aloysius Mantiri sebagai Direktur Utama Pertamina.
Bahlil menyebut, keputusan terkait pergantian kepemimpinan berada di tangan Menteri BUMN dan Presiden. Namun, Bahlil menegaskan bahwa Erick Thohir pasti memiliki penilaian khusus terkait rotasi kepemimpinan di Pertamina.
"Pasti Menteri BUMN mempunyai penilaian-penilaian khusus untuk melakukan rotasi kepada siapa saja yang akan diganti, termasuk di dalamnya adalah Pertamina," imbuhnya.
Serah terima jabatan Direktur Utama Pertamina. Aset: Pertamina.
Saat ditanya mengenai adanya titipan tertentu dalam penunjukan Simon Pangabean atau Iwan Bule, Bahlil menjawab dengan tegas bahwa ia memiliki kepentingan besar terhadap Pertamina. Ini disebabkan oleh kontribusi Pertamina yang signifikan dalam pengelolaan sumber daya energi nasional.
ADVERTISEMENT
"Oh, saya berkepentingan sekali sama Pertamina karena 65 persen lifting kita dikuasai oleh Pertamina. Secara teknis, Pertamina nanti akan berkoordinasi dengan Kementerian ESDM, baik dalam hal eksplorasi, meningkatkan lifting, hingga penanganan sumur-sumur idle," jelasnya.
Lebih lanjut, Bahlil menyebut bahwa ia berencana untuk segera melakukan rapat koordinasi dengan direksi Pertamina yang baru dalam waktu dekat.
"Saya habis ini akan mengundang mereka untuk kami melakukan rapat koordinasi, minggu inilah. Orang baru dilantik, pasti dia koordinasi,” pungkasnya.