Bahlil Ungkap Modus Suap Pegawai Minerba, Minta yang Masih 'Bermain' Cepat Insaf

4 Desember 2024 13:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat Indonesia Mining Summit 2024 di Jakarta, Rabu (4/12/2024). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat Indonesia Mining Summit 2024 di Jakarta, Rabu (4/12/2024). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, mengungkapkan salah satu modus suap pegawai Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) yakni melalui peran konsultan.
ADVERTISEMENT
Bahlil mengimbau para pengusaha maupun pejabat yang berkaitan dengan sektor minerba agar berhati-hati, apalagi kaitannya dengan menggunakan jasa konsultan.
"Mohon agar teman-teman yang mengurus di Minerba, jangan lagi pakai konsultan. Konsultan ini yang selalu mark up, tapi ada konsultan juga yang baik ya," ungkapnya saat Indonesia Mining Summit 2024, Rabu (4/12).
Bahlil mengungkapkan, mark up atau kegiatan meningkatkan atau menggelembungkan suatu anggaran yang dilakukan konsultan, di mana kenaikan anggarannya itu untuk dibagikan kepada pihak-pihak tertentu.
Meski begitu, dia tidak menjelaskan dengan gamblang kapan mark up tersebut dilakukan, apakah saat proses perizinan, pengajuan Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB), atau proses lain. Hanya saja, dia menekankan modus itu jangan terjadi lagi di masa pemerintahannya.
ADVERTISEMENT
"Dianggap seolah-olah biayanya sekian, itu ada untuk Dirjen (Direktur Jenderal) punya sekian, Direktur punya sekian, Menteri punya sekian. Saya tidak ingin itu terjadi di saat kepemimpinan saya," tegas Bahlil.
"Saya tidak ingin, gaji staf saya sudah saya naikkan 100 persen. Jadi saya mohon, jangan lagi urus staf saya, karena negara sudah urus mereka," ujarnya.
Ilustrasi Tambang Nikel Indonesia Foto: Masmikha/Shutterstock
Bahlil menuturkan, sebagai orang yang memiliki latar belakang pengusaha tambang, dia paham mengenai tindak-tanduk permainan pengusaha bersama pejabat di lapangan.
"Dalam pengalaman saya, pengusaha yang hebat itu cuma dua, satu adalah pengusaha yang mensiasati aturan, pengusaha yang kedua adalah bagaimana caranya dia bisa menaklukkan pejabat," tutur dia.
Dia berharap oknum pengusaha itu tidak merajalela, karena dia tidak ingin pegawai terkena getahnya dan kemudian ditindak aparat penegak hukum. Jika masih ada yang 'bermain', dia meminta segera bertaubat.
ADVERTISEMENT
"Mudah-mudahan omongan saya ini, candaan saya ini, tidak membawa dalam hati. Supaya kita insaf sama-sama. Kalau tidak bisa, kalau tidak bisa insaf sekaligus, minimal insaf bertahap. Supaya kita bisa menuju kepada insaf yang hakiki," kata Bahlil.