Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Bakal Ada BBM Baru Rendah Sulfur Bulan Depan, Apa Manfaatnya untuk Konsumen?
14 Juli 2024 16:16 WIB
ยท
waktu baca 3 menit![Pengendara mengisi bahan bakar di SPBU Pertamina Jalan Riau, Bandung, Jawa Barat, Jumat (2/62023). Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01h1x506jvxmx9k77m7x1sa79z.jpg)
ADVERTISEMENT
Pemerintah berencana meluncurkan produk Bahan Bakar Minyak (BBM ) baru yang diklaim rendah sulfur dan ramah lingkungan pada 17 Agustus 2024.
ADVERTISEMENT
Produk BBM tersebut rencananya akan dipasarkan oleh PT Pertamina (Persero). Perusahaan sudah mendapatkan penugasan tersebut, namun belum bisa membeberkan lebih lanjut spesifikasi produknya.
Eksekutif Center for Energy Security Studies (CESS), Ali Ahmudi Achyak, mengatakan peluncuran BBM rendah sulfur bisa mengurangi emisi polutan yang mencemari udara dan membahayakan kesehatan masyarakat.
"BBM ini kadar sulfurnya lebih rendah sehingga dapat mengurangi pembentukan halus dan gas berbahaya lainnya," jelasnya saat dihubungi kumparan, Minggu (14/7).
Ali memaparkan, beberapa keuntungan dari BBM yang rendah sulfur, yakni menurunkan emisi Sulfur Dioksida (SO2), sehingga dampak negatif lingkungan berkurang.
Selain kepada lingkungan, dampak positif juga akan dirasakan konsumen berupa peningkatkan efisiensi mesin dan umur pakai komponen kendaraan.
"Bisa meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi penumpukan deposit pada mesin," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ali menambahkan beberapa manfaat lain dari BBM rendah sulfur yakni menurunkan risiko penyakit pernafasan dan masalah kesehatan masyarakat hingga mengurangi dampak negatif terhadap kerusakan ekosistem dan keasaman tanah.
Sementara itu, Pengamat Ekonomi Energi Universitas Padjadjaran (Unpad), Yayan Satyakti, menuturkan BBM rendah sulfur pembakarannya lebih efisien dibandingkan dengan tinggi sulfur.
"Mesin menjadi lebih tahan lama, tapi ini jika dipakai dalam jangka panjang. Kalau seperti sekarang ya impact ya tidak instant, saat ini," tuturnya.
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan akan ada produk BBM baru yang rendah sulfur dan emisi. Rencananya produk itu akan diujicobakan mulai 17 Agustus 2024.
"Kita kan sekarang udara kita banyak emisi jadi bagaimana kita bisa kurangi, supaya hidup sehat jadi alternatifnya pake BBM rendah sulfur," ungkap Arifin saat di kantor Kementerian ESDM, Jumat (12/7).
ADVERTISEMENT
Pemerintah, kata Arifin, akan menentukan bahan bakar nabati (BBN) sebagai bahan pencampur BBM untuk mengurangi kandungan sulfurnya menjadi di bawah 50 ppm.
"Kita cari bahan pencampur yang bisa mengurangi sulfur konten kita sekarang masih 500 ppm, kalau standarnya Euro V di bawah 50, tapi menuju itu ongkosnya ada, tapi kita belum kelar sih (kajian)," jelas Arifin.
Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi menjelaskan 17 Agustus 2024 merupakan tanggal di mana BBM baru rendah sulfur akan diujicobakan (pilot project).
"Kalau rendah sulfur itu akan mulai, tapi sebagai pilot, 17 (Agustus) itu adalah semacam kick-offnya mau mulai di sana," ungkap Agus.
ADVERTISEMENT
Uji coba tersebut, kata dia, akan dilakukan bertahap di beberapa SPBU. Agus tidak menyebutkan produk BBM apa saja yang akan dikurangi kandungan sulfurnya. Namun dia menyebut salah satunya adalah produk solar nonsubsidi PT Pertamina (Persero).
"Enggak tahu namanya nanti, kayaknya yang Dex juga yang nonsubsidi. Masih mulai dari beberapa SPBU," tutur Agus.