Bakal IPO, Cinema XXI Optimistis Sahamnya Laku Keras

7 Juli 2023 19:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers penawaran umum perdana Cinema XXI di Plaza Senayan, Jakarta, Jumat (7/7/2023). Foto: Nabil Jahja/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers penawaran umum perdana Cinema XXI di Plaza Senayan, Jakarta, Jumat (7/7/2023). Foto: Nabil Jahja/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk atau perusahaan bioskop Cinema XII bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
ADVERTISEMENT
Cinema XXI akan menawarkan sebanyaknya 8,33 miliar saham baru dengan masa penawaran awal pada 10-14 Juli 2023. Target dana dari penawaran umum perdana saham ini sebanyak-banyaknya sekitar Rp 2,4 triliun.
Direktur Utama PT Indo Premier Sekuritas Moleonoto The optimistis saham Cinema XXI bakal laku keras karena beberapa faktor. Di antaranya karena Cinema XXI merupakan market leader dari industri bioskop tanah air. Perseroan memiliki lebih dari setengah layar bioskop yang tersedia di Indonesia.
"Cinema XXI itu market leader kalau diambil data statistik, dari jumlah layarnya saja di akhir 2022 mewakili 58 persen layar di tanah air,” pungkasnya di konferensi pers Plaza Senayan, Jakarta, Jumat (7/7).
Ilustrasi bioskop XXI. Foto: Shutterstock
Selain itu, pangsa pasar Cinema XXI juga dikatakan mewakili 69 persen penonton bioskop di Indonesia. Dari sisi lokasi, Cinema XXI berada di titik yang strategis dengan lalu lintas masyarakat yang padat.
ADVERTISEMENT
Cinema XXI juga memiliki 225 bioskop yang tersebar di 55 kota di Indonesia per 31 Desember 2022. Lokasinya tidak hanya terletak di Pulau Jawa saja, tapi di pulau-pulau lainnya yang populasinya lebih sedikit.
“Berada di lokasi strategis yang memiliki traffic pengunjung yang sangat baik. 225 bioskop di berbagai kota, bukan hanya di kota-kota Jawa kota tier 1, tapi juga tier 2, dan tier 3,” ujar Moleonoto.
Selain itu, Moleonoto menggarisbawahi Perseroan bertahan melalui pandemi COVID-19 meski jumlah penonton berkurang drastis kala itu. Pendapatan Cinema XXI mencapai 64 persen dari pendapatan di sebelum COVID-19 pada Semester II tahun 2022.
“Kinerja operasional di sini (Cinema XXI) melalui pandemi-19 sudah recover, secara omzet bisnis mungkin di Semester I 2022 bisnis berjalan relatif normal. Baru di Semester II tahun lalu, kinerja pendapatan Cinema XXI sudah mencapai level 64 persen di tahun sebelum pandemi,” tuturnya.
ADVERTISEMENT