Bakal Pisah dari General Electric, GE Vernova Bidik Transisi Energi di RI

28 November 2023 14:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
President of Services for GE Vernova’s Gas Power Asian Power, Amol Mody. Foto: GE Vernova
zoom-in-whitePerbesar
President of Services for GE Vernova’s Gas Power Asian Power, Amol Mody. Foto: GE Vernova
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perusahaan asal Amerika Serikat, General Electric (GE), akan melakukan pemisahan atau spin off GE Vernova pada April 2024. Nantinya, GE Vernova akan menggarap bisnis listrik, jaringan, dan energi terbarukan.
ADVERTISEMENT
Dilansir laman GE, Selasa (28/11), GE Vernova fokus bisnis pembangkit listrik atau sumber energi yang berkelanjutan seperti tenaga angin, hingga tenaga surya yang memiliki peran penting dalam masa depan transisi energi di Indonesia. GE Vernova ingin menjawab tantangan trilema energi dan dapat memberikan solusi terbaik melalui kolaborasi dengan para pelanggan dan mitra-mitra lainnya di Indonesia.
Selaras dengan target pemerintah Indonesia untuk mencapai nol emisi pada tahun 2060, GE Vernova akan melakukan investasi di bisnis tenaga gas dan uap. President of Services for GE Vernova’s Gas Power Asian Power, Amol Mody, menjelaskan saat ini GE telah memiliki beberapa proyek geothermal di Indonesia yang tersebar di pulau Jawa maupun Sulawesi.
Adapun berbagai portofolio tersebut merupakan bagian dari solusi yang dibawa oleh GE dengan armada tenaga gas yang dapat menghasilkan nol emisi karbon, baik dengan menggunakan hidrogen atau amonia atau solusi penangkap karbon.
ADVERTISEMENT
“Salah satu aspek kunci dari transisi energi yang sedang dijalankan GE adalah memastikan hal-hal seperti pengaturan jaringan agar dapat berjalan dengan semestinya. GE Vernova percaya bahwa terdapat solusi yang saling melengkapi untuk menjawab berbagai tantangan transisi energi di Indonesia. Misalnya melalui peningkatan dan investasi yang signifikan dalam jaringan listrik di Indonesia,” jelas Amol dalam keterangannya.
Dia menjelaskan, kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari banyak pulau memberikan tantangan dari sisi distribusi jaringan listrik. Namun Amol mengatakan, hal tersebut mendorong GE menciptakan perangkat lunak untuk mengelola jaringan listrik dengan lebih baik. Contohnya seperti penggunaan gas aeroderivative, teknologi yang digunakan pada mesin pesawat terbang untuk mendukung pembangkit listrik dan stabilitas jaringan listrik.
“Poin penting yang ditekankan oleh GE Vernova terkait penyediaan portofolio yang luas di Indonesia adalah komitmen dan kerja sama dengan pemerintah. Seperti dalam memutuskan lokasi investasi yang tepat, sehingga dapat mempertahankan keterjangkauan hingga tingkat investasi yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa pelanggan, pembayar listrik, dan penduduk Indonesia dapat melakukan transisi ini dengan lancar,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
GE Vernova juga melakukan kerja sama dengan PLN terkait studi kelayakan untuk membuat transisi energi listrik di Indonesia menjadi lebih efektif. Tak hanya itu, GE Vernova juga akan bekerja sama dengan PLN dan mitra lainnya di Indonesia untuk memahami berbagai tantangan dan urgensi berinvestasi di jaringan listrik, dengan menggunakan sumber-sumber pembangkit listrik yang lebih bervariasi.
"Kolaborasi tersebut merupakan langkah besar yang diambil oleh GE untuk menunjukkan keseriusannya dalam mempelajari detail investasi yang perlu dilakukan di Indonesia," tambahnya.
General Electric (GE) akan memisahkan bisnisnya menjadi tiga perusahaan di tahun depan, yakni GE HealthCare, GE Aerospace dan GE Vernova. Bisnis energi terbarukan akan berada di bawah GE Vernova. GE Vernova menargetkan dapat menghasilkan sepertiga dari listrik dunia dan fokus untuk mempercepat jalur menuju energi yang andal, terjangkau, dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT