Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Balai Diklat Industri Yogya Ciptakan Ribuan Tenaga Kerja, Ada yang Tembus Jepang
23 Juni 2023 14:07 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin ) saat ini tengah fokus pada pemberdayaan tenaga kerja industri Indonesia agar berdaya saing.
ADVERTISEMENT
Salah satu Balai Diklat Industri Kementerian Perindustrian, Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta memiliki program unggulan berupa pelatihan diklat 3-in-1 yang meliputi pelatihan, sertifikasi kompetensi, hingga penempatan kerja.
Subkoordinator Pengembangan dan Kerja sama Diklat BDI Yogyakarta, Fajar Hamid, menjelaskan para peserta yang diterima diklat akan otomatis terserap di industri.
"BDI Yogyakarta sebagai satuan kerja di bawah BPSDMI diberi amanah dalam penyediaan dan pembangunan SDM industri yang kompeten di bidang plastik, alas kaki, furnitur, tekstil produk tekstil, dan alat kesehatan," kata Fajar saat di Kantor BDI Yogyakarta, Jumat (23/6).
Tahun 2019 alumni diklat 3-in-1 BDI Yogyakarta spesifikasi plastik sebanyak 1.681, industri sektor alas kaki 5.086 peserta, dan furnitur 534 peserta. Tahun 2020, alumni diklat spesifikasi plastik sebanyak 751 peserta, alas kaki 8.857 peserta, furnitur 226 peserta, batik 32 peserta, dan garmen 346 peserta.
Untuk tahun 2020, ada 487 alumni diklat untuk spesifikasi industri plastik, 2.550 peserta di industri alas kaki, dan ada 39 alumni peserta diklat spesifikasi furnitur. Tahun 2021 alumni diklat spesifikasi plastik ada 315, alas kaki 4.300 peserta, furnitur 197 peserta, dan garmen ada 688 alumni.
ADVERTISEMENT
"Tahun 2023 ini, sampai Juni sudah ada 3.000 peserta diklat. Target kami di tahun 2023 ada 4.500 alumni peserta diklat 3-in-1 di Balai Diklat Industri Yogyakarta," kata Fajar.
Peserta diklat tidak dibatasi dari wilayah mana saja, namun mayoritas mereka yang mendaftar adalah masyarakat yang berada di sekitar pabrik. Sebagai syarat administrasi, adalah minimal lulusan SD dan minimal berusia 18 tahun. Setelah lolos administrasi, mereka dapat mengikuti diklat.
"Kami juga menjadi pionir penempatan pekerja di Jepang. Data peserta diklat untuk penempatan kerja di Jepang saat ini ada 123 orang," kata Fajar.
Dari 123 pekerja di Jepang itu, 28 orang adalah alumni tahun 2017, 39 orang alumni 2018, 37 orang alumni diklat tahun 2019, dan 19 orang alumni diklat tahun 2020. Mereka ditempatkan di berbagai perusahaan seperti PT Daiho, PT Kirameiku, PT Tanaka Kasei, PT Shintone Kasei, PT Nakatsugawe Kasei, dan PT Takuto Kasei.
ADVERTISEMENT
Menjawab Tantangan Badai PHK Industri TPT Garmen
Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) sebelumnya menyebut sampai kuartal III tahun 2023 ini akan ada 5 perusahaan yang akan melakukan rasionalisasi pegawai (termasuk PHK) yang melibatkan sekitar 12.000 buruh.
API mencatat, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) serta garmen masih terpuruk karena permintaan ekspor berkurang sebesar 50 persen.
Menjawab tantangan itu, BDI Yogyakarta memberi perhatian menyiapkan para peserta diklat mereka untuk memiliki skill tambahan agar mereka memiliki daya saing.
"Itu juga yang jadi masukan dari beberapa HRD ketika berkoordinasi dengan perusahaan. Dengan adanya itu (tantangan badai PHK), kami memasukkan inovasi dalam pemberian soft skill. Sehingga harapannya teman-teman tidak secara keterampilan hard skill, tapi soft skill yang dibutuhkan perusahaan," pungkas dia.