Balai Teknik Irigasi Kementerian PU Dorong Kolaborasi Sinergis Lewat BTI Beraksi

Balai Teknik Irigasi (BTI) gelar acara BTI Beraksi: Kolaborasi Sinergis, Bakti Ke-79 Kementerian Pekerjaan Umum. Foto: Dok. Kementerian PU

Irigasi merupakan salah satu faktor penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Faktanya, lebih dari 80% pasokan pangan nasional disuplai dari lahan beririgasi.

Dalam rangka mendukung keberlanjutan irigasi di Indonesia, Balai Teknik Irigasi (BTI) memiliki peran strategis untuk memberikan pelayanan yang berkontribusi terhadap kinerja sistem irigasi nasional.

Sebagai bagian dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU), BTI bertanggung jawab mendukung pengelolaan irigasi yang optimal melalui perekayasaan, pengembangan teknologi, dan penyediaan layanan teknis.

Untuk memperkuat peran tersebut, BTI menyelenggarakan acara BTI Beraksi: Kolaborasi Sinergis, Bakti Ke-79 Kementerian Pekerjaan Umum. Forum ini merupakan salah satu rangkaian acara dalam menyambut Hari Bakti ke-79 Kementerian PU.

Acara ini menyosialisasikan layanan BTI kepada para pemangku kepentingan seperti layanan advis teknis, alih teknologi, model fisik, pengujian laboratorium, hingga fasilitas perpustakaan. Acara ini juga mempertegas komitmen BTI dalam mewujudkan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

Dalam sambutannya, Kepala Balai Teknik Irigasi, Dery Indrawan, menekankan pentingnya pelayanan publik yang berkualitas untuk mendukung pengelolaan irigasi yang berkelanjutan.

"Sebagai bagian dari Kementerian PU, kami memiliki tugas strategis dalam pengembangan, perekayasaan, dan pelaksanaan pelayanan teknis di bidang irigasi. Sejalan dengan reformasi birokrasi, kami berkomitmen mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, akuntabel, dan berintegritas tinggi, demi memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat," ujarnya.

BTI Beraksi ini bentuk dari forum komunikasi publik yang mempertemukan BTI dengan para pemangku kepentingan, mulai dari sektor pemerintahan, swasta, dan perguruan tinggi.

Acara ini menyediakan wadah bagi para pemangku kepentingan untuk berbagi pengalaman terkait layanan BTI yang telah diterima, serta mewadahi penyampaian kebutuhan dan masukan para stakeholder terkait layanan. Sharing pengalaman, kebutuhan, dan masukan dari para pemangku kepentingan akan menjadi bahan kajian BTI dalam meningkatkan kualitas layanan.

"Forum ini menjadi ruang komunikasi publik yang produktif, di mana kita dapat berbagi ide, pengalaman, dan menjajaki peluang kerja sama. Kami sangat terbuka terhadap masukan dari berbagai pihak untuk terus meningkatkan kualitas layanan kami," tambah Kepala Balai.

Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio