Bali Tower, Emiten yang Kabelnya Jerat Sultan Rif'at, Kantongi Laba Rp 93,3 M

4 Agustus 2023 11:20 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bali Towerindo Sentra. Foto: balitower.co.id
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bali Towerindo Sentra. Foto: balitower.co.id
ADVERTISEMENT
PT Bali Towerindo Sentra (BALI) meraup laba bersih Rp 93,3 miliar per 30 Juni 2023. Laba semester I tahun ini sebenarnya turun 8,97 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mengantongi Rp 102,5 miliar.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia, Jumat (4/8), laba Bali Tower tersebut merupakan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas publik.
Sementara pendapatan usaha Bali Tower sepanjang semester I 2023 mencapai Rp 475,3 miliar. Angka ini juga turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 489,8 miliar.
Pendapatan usaha perusahaan berasal dari berbagai bisnis mulai dari sewa menara BTS dan jaringan fiber optik Rp 275 miliar, bisnis komunikasi data, internet, dan televisi kabel Rp 199,7 miliar.
Mitra perusahaan di antaranya Rp Indosat Tbk, PT Smartfren Telecom, PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom), PT Jelajah Data Semesta, PT Mora Telematika Indonesia, PT XL Axiata, Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik Provinsi DKI Jakarta, ada juga PT Telekomunikasi Seluler, hingga Unit Pengelola Jakarta Smart City Provinsi DKI Jakarta.
Konferensi pers klarifikasi pihak Bali Tower atas kecelakaan yang menimpa Sultan Rifat Alfatih, Kamis (3/8/2023). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Sedangkan beban pokok usaha di semester I 2023 berkurang menjadi Rp 208,8 miliar dari periode sebelumnya Rp 210 miliar.
ADVERTISEMENT
BALI tercatat punya utang sebesar Rp 2,85 triliun pada semester I 2023, naik dibandingkan periode sebelumnya Rp 2,75 triliun.
Sementara aset perusahaan tercatat ada Rp 5,26 triliun di periode semester I 2023, naik dari periode sebelumnya Rp 5,19 triliun.
Saham Anjlok karena Kasus Celaka Sultan Rif'at
Saham BALI pagi ini dibuka anjlok 2,41 persen ke level Rp 810 per lembar saham pukul 09:00 WIB, Jumat (4/8). Anjloknya saham perusahaan imbas dari kasus kabel fiber optik bikin celaka seorang mahasiswa bernama Sultan Rif'at Alfatih di Jalan Antasari, Jakarta Selatan. Kabel fiber optik BALI membuat korban terjatuh dari motor bahkan mengalami putus tulang tenggorokan.
Dokkes Polri dan Polres Metro Jakarta Selatan kunjungi rumah Sultan Rifat Alfatih, mahasiswa korban jeratan kabel fiber optik. Foto: Dok. Istimewa
Sejak kasus Sultan Rif'at viral, saham Bali Tower langsung ambles. Mulai dari 31 Juli 2023 yang merosot ke level Rp 880 hingga pagi ini ke Rp 810 per lembar saham. Meski begitu, di pukul 09:47 WIB, saham mulai bergerak ke Rp 835 atau naik 0,60 persen.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data RTI, sebelum ada kejadian kabel fiber optik, saham perusahaan pernah mencapai puncaknya Rp 900 pada bulan lalu.
Saham BALI dimiliki oleh PT Kharisma Cipta Towerindo sebagai pengendali dengan mengempit 59,70 persen. Selain itu, publik memegang 40,29 persen, dan seorang investor Robby Hermanto 0,001 persen.