Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
PT Bali Bintang Sejahtera (BOLA) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 28 miliar di tahun 2019. Adapun dana ini akan digunakan untuk sejumlah kebutuhan, seperti memperbarui Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar, Bali.
ADVERTISEMENT
Besaran dana yang digunakan untuk memperbarui stadion ini disebut yang paling besar, yakni berkisar Rp 4 miliar. Selain itu, pihaknya juga akan memperbaharui fasilitas latihan dengan anggaran senilai Rp 2,7 miliar, peningkatan peralatan latihan dan studio sebesar Rp 3,8 miliar.
"Penggunaan lainnya untuk beli bus senilai Rp 2 miliar, memperbaharui playland dan store senilai Rp 2,5 miliar dan investasi teknologi sebesar Rp 2 miliar. Lainnya adalah anggaran untuk sewa stadion senilai Rp 550 juta, sementara sisanya akan dipakai untuk modal kerja anak usaha," kata Chief Financial Officer Bali United, Yohanes Ade Moniaga, saat ditemui di Main Hall BEI, Jakarta, Senin (17/6).
Dengan besaran capex ini, Yohanes menyatakan pihaknya mematok target pendapatan hingga Rp 159 miliar di 2019. Target ini meningkat sekitar 38 persen dibanding pendapatan tahun lalu sekitar Rp 115 miliar.
ADVERTISEMENT
"Paling banyak target pendapatan akan disumbang oleh sponsorship sekitar Rp 96 miliar. Kontribusi dari sponsorship ini naik 37 persen dari tahun sebelumnya yang berkisar Rp 70 miliar," katanya.
Sebelumnya diberitakan, PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) akhirnya resmi tercatat sebagai perusahaan publik dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui skema Initial Public Offering (IPO).
Pengelola klub sepak bola Bali United ini menjadi perusahaan ke-14 yang melantai di BEI di 2019. Perseroan melepas sebanyak 2 miliar lembar saham atau 33,33 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.
Setelah saham Bali United tercatat di BEI, perseroan memperoleh dana segar senilai Rp 350 miliar. Dana tersebut akan dimanfaatkan untuk belanja modal dengan porsi 19,1 persen, memperkuat permodalan anak usaha sebesar 20,4 persen, dan modal kerja perusahaan 60,5 persen.
ADVERTISEMENT