Bambang Brodjonegoro: Smart City Jadi Cara Maksimalkan Potensi Kota

1 Juni 2022 19:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bambang Brodjonegoro saat menyampaikan keterangan soal Smart City dan Living Lab dalam kegiatan webinar yang diadakan SCCIC ITB pada Rabu (1/6/2022). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Bambang Brodjonegoro saat menyampaikan keterangan soal Smart City dan Living Lab dalam kegiatan webinar yang diadakan SCCIC ITB pada Rabu (1/6/2022). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Mantan Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Ketua Penasihat Tim Transisi Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN), Bambang Brodjonegoro, mengungkapkan kehidupan masyarakat urban pada abad ke-21 membuat kualitas hidup menjadi lebih baik.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Bambang mengakui abad ke-21 menyisakan tantangan yakni berupa masalah sosial, ekonomi hingga lingkungan hidup. Menurut dia, konsep smart city jadi solusi untuk mengatasi persoalan tersebut.
"Kota perlu ditransformasikan melalui interaksi berbagai kepentingan dan ambisi, di sini smart city adalah salah satu cara untuk memecahkan permasalahan urban dan memaksimalkan potensi kota," kata Bambang Brodjonegoro dalam kegiatan webinar yang diselenggarakan oleh host institution Task Force 2 T20, SCCIC Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Rabu (1/6).
Dalam konsep smart city, kata Bambang, terdapat urban living lab yang digunakan sebagai sarana untuk mempertemukan antara pemerintah, penduduk, serta lembaga penelitian. Urban living lab dijadikan sarana atau ruang untuk berkolaborasi mengatasi persoalan kota seperti banjir hingga kemacetan.
ADVERTISEMENT
"Living lab dapat berfungsi sebagai ruang, meninjau dan memikirkan kembali dan merevisi kebijakan perkotaan. Urban living lab telah menjadi sarana dalam eksperimen urban di berbagai negara sejak satu dekade yang lalu," ucap Bambang.
Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro
Merujuk penelitian yang dilakukan di Belanda, Bambang menyebut bahwa keberhasilan dari urban living lab terletak pada proses menghasilkan eksperimen. Adapun eksperimen tersebut dihasilkan melalui proses belajar dan inovasi antara pihak terkait.
Ke depan, Bambang berharap konsep smart city dan living lab dapat diimplementasikan di Indonesia agar krisis perkotaan dapat diatasi dan kualitas kehidupan manusia di perkotaan dapat menjadi lebih baik lagi.
"Saya sangat berharap dengan adanya smart city dan living lab kita dapat mengatasi permasalahan perkotaan baru seperti krisis ekonomi dan ekologi, juga untuk berbagai kebutuhan masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup," ujar Bambang.
ADVERTISEMENT
Ketua SCCIC ITB Prof. Suhono Supangkat mengaku sepakat dengan pernyataan Bambang soal living lab. Menurut dia, living lab merupakan solusi untuk menjawab tantangan zaman karena melibatkan berbagai pihak terkait dalam memajukan kualitas hidup manusia.
"Living lab ialah sebuah konsep yang dikembangkan dalam menjawab tantangan dalam pembangunan tersebut," ujar dia.
Sebab, menurut Suhono, konsep Smart-X yang ditemui di Indonesia acap kali menimbulkan masalah karena ada inkonsistensi dari pemangku kebijakan. Adapun diksi Smart-X digunakan sebagai penyebutan untuk smartisasi yang diimplementasikan ke dalam berbagai hal seperti perkotaan, maritim, bahkan lingkup pendidikan.
"Smart-X di Indonesia seringkali menemui permasalahan tersendiri oleh inkonsistensi para pemangku kebijakan dalam implementasinya," terang Suhono.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Indramayu, Aan Hendrajana, memberikan keterangannya mengenai transformasi digital yang dilakukan di Indramayu, salah satunya melalui Lebu Digital.
ADVERTISEMENT
Aan menjelaskan, Lebu Digital merupakan ekosistem desa digital yang berbasis pada satelit dan bertujuan untuk melakukan digitalisasi seluruh desa di Indramayu yang tak memiliki infrastruktur internet terestrial. Dia menilai Lebu Digital merupakan salah satu contoh dari penerapan smart city.
"Lebu Digital tersebut merupakan bentuk implementasi dari sistem pemerintahan berbasis Industri 4.0 untuk kemajuan dan pembangunan masyarakat. Ini merupakan sebuah invosai terintegrasi dengan tiga satelit untuk mendukung sektor-sektor lain seperti pertanian, perikanan, pariwisata dan lainnya," tutur Aan.