Bandara Adisutjipto dan YIA Tak Layani Penerbangan Komersial Mulai Nanti Malam

24 April 2020 14:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bandar Udara Internasional Yogyakarta. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bandar Udara Internasional Yogyakarta. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Bandara Adisutjipto dan Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA) akan menghentikan layanan penerbangan komersial mulai hari ini, Jumat pukul 20.00 WIB sampai dengan 1 Juni 2020.
ADVERTISEMENT
Keputusan tersebut diambil PT Angkasa Pura I (Persero) selaku operator kedua bandara untuk mendukung keputusan pemerintah mengenai larangan mudik demi mencegah penyebaran virus corona.
"Kami sampaikan bahwa, mulai hari Jumat, 24 April 2020, Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) dan Bandara Adisutjipto (JOG) hanya melayani angkutan kargo dan penerbangan khusus sesuai Permenhub RI Nomor 25 Tahun 2020," kata General Manager Bandara Adisutjipto dan Plt General Manager YIA, Agus Pandu Purnama dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/4).
Menurut dia, angkutan kargo akan dilayani di Terminal Kargo dan EMPU. Untuk penerbangan khusus yang dijelaskan Pandu merupakan penerbangan penumpang dengan pengecualian seperti pimpinan lembaga tinggi RI dan tamu atau wakil kenegaraan dan perwakilan organisasi internasional.
Petugas Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta melakukan disinfeksi di terminal dan fasilitas bandara. Foto: Dok. Angkasa Pura I
Kemudian operasional penerbangan khusus repatriasi (repatriation flight) pemulangan WNI maupun WNA, serta operasional penegakan hukum, ketertiban, dan pelayanan darurat masih diperbolehkan.
ADVERTISEMENT
"(Kemudian) operasional angkutan kargo. Pesawat konfigurasi penumpang dapat digunakan untuk mengangkut kargo di dalam kabin penumpang (passenger/cabin compartment) khusus untuk pengangkutan kebutuhan medis, kesehatan, dan sanitasi serta pangan. Dan operasional lainnya dengan seizin dari Menteri Perhubungan dalam rangka mendukung percepatan penanganan COVID-19," ujarnya.
Bagi masyarakat yang hendak refund, reroute, maupun reschedule, kedua bandara ini telah menyiapkan customer service maskapai di area check in keberangkatan.
"Masyarakat diimbau supaya menghubungi pihak maskapai terlebih dahulu untuk mengatur waktu kedatangan ke bandara agar tidak terjadi penumpukan di bandara. Selain itu, masyarakat diminta untuk tetap memperhatikan protokol pencegahan penyebaran COVID-19 dengan menerapkan physical distancing, menggunakan masker, serta meminimalisir kontak fisik langsung dengan benda-benda yang merupakan fasilitas umum," terangnya.
Bandara YIA Kulon Progo Foto: Dok. Kemenparekraf
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan aparat terkait dan telah memasang queue line. Tujuannya agar physical distancing di antara penumpang tetap terjaga.
ADVERTISEMENT
Pandu melanjutkan, Angkasa Pura I juga mengatur parking stand pesawat bagi pesawat yang akan parkir long stay pada periode ini. Dengan begitu pesawat ini tidak mengganggu operasional pesawat kargo atau pesawat yang membawa logistik.
"Sejak Kamis (23/04) malam, di YIA sudah ada 6 pesawat yang RON (remain overnight/ menginap di bandara). Selain itu, masih ada 4 parking stand narrow body untuk penerbangan kargo dan 12 parking stand narrow body untuk stand by apabila akan ada pesawat lain yang RON long stay," katanya.
"Sedangkan Bandara Adisutjipto juga menyiapkan 7 parking stand untuk stand by pesawat sejenis ATR yang RON dalam waktu lama. Khusus untuk YIA, kami juga mempersiapkan bandara untuk kebutuhan in-flight emergency, technical stop, humanitarian, medical evacuation, misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan keberlangsungan rantai pasok global sesuai tindak lanjut dari Surat Secretary General of ICAO Headquarter dan Surat Regional Director of ICAO Asia Pacific Office," jelas Pandu.
ADVERTISEMENT
Pandu berharap masyarakat dapat memaklumi kebijakan ini. Hal ini dilakukan semata-mata untuk memutus penyebaran virus corona di Indonesia. Dia berharap corona ini dapat segera berlalu dan operasional penerbangan dapat pulih seperti semula.