Bandara Ahmad Yani Semarang Ramah untuk Anak Autis

21 Oktober 2019 17:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ruang Multi Sensori di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ruang Multi Sensori di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/Kumparan
ADVERTISEMENT
Warga Semarang, Jawa Tengah, patut berbangga. Pasalnya, Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani diklaim menjadi satu-satunya bandara yang dilengkapi ruang multi sensori se-Asia Pasifik.
ADVERTISEMENT
Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Angkasa Pura I (Persero), Devy Suradji menjelaskan, ruang multi sensori ini disediakan bagi anak dan orang berkebutuhan khusus termasuk pengidap autisme.
Ruangan ini, kata Devy, wujud komitmen Angkasa Pura I dalam memberikan suatu pengalaman yang bernilai kepada seluruh pengguna jasa bandara. Tak terkecuali kepada penumpang yang memiliki anak pengidap autisme.
"Sehingga sebelum naik pesawat, mereka (pengidap autisme) dapat merasa tenang, aman, dan nyaman sebelum berpergian dengan pesawat udara, khususnya di tengah situasi bandara yang sibuk," ujarnya usai peresmian di Bandara Ahmad Yani, Semarang, Senin (21/10).
Direktur Pemasaran dan Pelayanan Angkasa Pura I (Persero) Devy Suradji. Foto: Afiati Tsalitsati/Kumparan
Devy menerangkan, ruang multi sensori ini didesain agar dapat memberikan stimuli yang menenangkan, mengatasi ketegangan, dan mengurangi perilaku temper tantrum pada anak autis.
ADVERTISEMENT
Ada dua tipe kegunaan dalam ruang for special needs itu, yakni white room berguna untuk menciptakan rasa aman, santai, dan memberikan sensasi nyaman kepada anak dengan autisme.
Sementara, black room berguna untuk memfasilitasi pemahaman anak dengan autisme terhadap lingkungan sekitar dan pemahaman mengenai hubungan sebab akibat.
"Di dalamnya nanti ada bean bag, aqua tube, lampu LED yang bisa berubah warna, laser finger, papan vestibular, dan lain-lain yang bisa jadi stimuli untuk anak autisme," katanya.
Ruang multi sensori ini memiliki luas yakni 3,6 x 10 meter dan terletak di area ruang tunggu keberangkatan domestik Bandara Ahmad Yani.
"Kami berharap keberadaan ruang multi sensori ini dapat digunakan sebaik mungkin dan memberikan banyak manfaat bagi pengguna jasa, khususnya orang tua yang bepergian bersama anak dengan autisme. Ke depan, kami berencana menghadirkan ruang multi sensori ini di seluruh bandara yang kami kelola," tambah Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi.
Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (kiri) dan Direktur Pemasaran dan Pelayanan Angkasa Pura I (Persero) Devy Suradji (kanan). Foto: Afiati Tsalitsati/Kumparan
Sementara itu, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu yang turut hadir dalam peresmian itu, mengapresiasi Angkasa Pura I yang memprioritaskan bandara di kotanya untuk keberadaan ruang multi sensori tersebut.
ADVERTISEMENT
"Ini sejalan dengan program Pemkot Semarang yang memang berusaha untuk melakukan pembangunan dengan tidak mengesampingkan teman-teman disabilitas," sebutnya.
Ketua Bidang Transportasi Ombudsman RI, Alvin Lie yang juga hadir dalam acara itu, menyebut sudah semestinya setiap bandara menyediakan fasilitas yang bisa diakses penyandang disabilitas meski tak ada aturan wajibnya.
Di sisi lain, langkah Angkasa Pura I ini diapresiasi. Alvin menegaskan, penyediaan fasilitas ini sepantasnya dijadikan contoh bagi bandara lain di Indonesia.
"Bandara adalah wajah kota, wajah provinsi, bahkan negara. Baik buruknya imej mengenai bandara akan berlanjut pada kota dan negara tersebut," ujar Pria kelahiran Semarang itu.