Bandara Internasional Dipangkas, BPS Sebut Tak Pengaruhi Jumlah Wisatawan

2 Mei 2024 15:02 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bandara Hanandjoeddin Foto: kasmono/ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Bandara Hanandjoeddin Foto: kasmono/ANTARA
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan pemangkasan 17 bandara internasional oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tidak akan memengaruhi jumlah wisatawan mancanegara maupun nasional.
ADVERTISEMENT
Aturan pemangkasan tersebut tercantum dalam Keputusan Menteri Nomor 31/2024 (KM 31/2004) tentang Penetapan Bandar Udara Internasional. Totalnya ada 17 bandara internasional yang dipangkas, sehingga hanya tersisa 17 bandara internasional di Indonesia.
Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan sepanjang tahun 2023, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui 17 bandara tersebut hanya 169 kunjungan saja.
"Kira-kira kalau kita dibuat persentasenya 0,0021 persen dari total kunjungan wisman melalui pintu udara utama lainnya di tahun tersebut," ungkapnya saat konferensi pers, Kamis (2/5).
Sementara itu, lanjut Amalia, jumlah perjalanan wisatawan nasional (wisnas) sepanjang tahun 2023 melalui 17 bandara tersebut hanya 61.016 perjalanan atau kira-kira hanya 1,06 persen dari total perjalanan wisnus.
Adapun BPS mencatat, kunjungan wisman di Indonesia pada Maret 2024 mencapai 1,04 juta kunjungan. Jumlah ini turun sebesar 1,91 persen dibandingkan Februari 2024 (month-to-month/mtm) dan naik 19,86 persen dibandingkan bulan yang sama pada tahun lalu (yoy).
ADVERTISEMENT
Wisman yang berkunjung ke Indonesia pada Maret 2024 didominasi oleh wisman yang berasal dari Malaysia (15,38 persen), Australia (11,92 persen), dan Singapura (11,52 persen).
Berdasarkan jenis pintu masuk, jumlah kunjungan wisman pada Maret 2024 yang melalui pintu masuk utama sebanyak 859,80 ribu kunjungan dan pintu masuk perbatasan sebanyak 182,06 ribu kunjungan.
"Jumlah kunjungan yang melalui pintu masuk utama didominasi oleh wisman dengan moda angkutan udara yang berkontribusi sebesar 79,37 persen, sedangkan wisman dengan moda angkutan laut dan darat masing-masing hanya sebesar 18,14 persen dan 2,49 persen," jelas Amalia.
Sementara itu, jumlah perjalanan wisnas pada Maret 2024 mencapai 691,55 ribu perjalanan. Jumlah tersebut naik sebesar 4,85 persen (mtm) atau naik 7,45 persen (yoy). Malaysia menjadi negara tujuan utama wisnas yang paling diminati di bulan Maret 2024 (29,95 persen), diikuti Singapura (17,26 persen), Arab Saudi (16,99 persen), dan Thailand (4,96 persen).
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati mengatakan kebijakan pemangkasan bandara internasional dilakukan untuk dapat mendorong sektor penerbangan nasional yang sempat terpuruk saat pandemi COVID-19.
"KM 31/2004 ini dikeluarkan dengan tujuan untuk melindungi penerbangan internasional pasca-pandemi dengan menjadikan bandara sebagai hub (pengumpan) internasional di negara sendiri," kata Adita dalam rilis resmi, dikutip Sabtu (27/4).
Antrean Pemudik di Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (14/4/2024) Foto: Dok kumparan
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, dari 34 bandara internasional yang dibuka dari 2015-2021, hanya beberapa bandara saja yang melayani penerbangan niaga berjadwal luar negeri dari/ ke berbagai negara.
Bandara-bandara tersebut meliputi Soekarno-Hatta (Jakarta), I Gusti Ngurah Rai (Bali), Juanda (Surabaya), Sultan Hasanuddin (Makassar), dan Kualanamu (Medan). Sedangkan beberapa bandara internasional hanya melayani penerbangan jarak dekat dari/ke satu atau dua negara saja.
ADVERTISEMENT
Berikut Daftar 17 Bandara yang Menjadi Domestik:
1. Bandara Maimun Saleh, Sabang
2. Bandara Sisingamaraja XII, Silangit
3. Bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjung Pinang
4. Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang
5. Bandara Raden Inten II, Lampung
6. Bandara H.A.S Hanandjoeddin Tanjung Pandan
7. Bandara Husein Sastranegara, Bandung
8. Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta
9. bandara Jenderal Ahmad Yani, Semarang
10. Bandara Adi Soemarno, Solo
11. Bandara Banyuwangi, Banyuwangi
12. Bandara Supadio, Pontianak
13. Bandara Juwata, Tarakan
14. Bandara Syamsuddin Noor, Banjarmasin
15. Bandara El Tari, Kupang
16. Bandara Pattimura, Ambon
17. Bandara Frans Kaisiepo, Biak.