Bandara Kediri Jadi Bandara Pertama di RI yang Dibiayai Swasta Murni

7 September 2022 15:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, meresmikan secara virtual pembangunan Bandara Internasional Kediri, Rabu (15/4). Foto: Dok. Kemenko Marves
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, meresmikan secara virtual pembangunan Bandara Internasional Kediri, Rabu (15/4). Foto: Dok. Kemenko Marves
ADVERTISEMENT
Bandara Kediri di Jawa Timur bakal menjadi proyek bandara pertama di Indonesia yang dibangun dengan pembiayaan penuh swasta murni. Dengan penandatanganan kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) yang digelar hari ini, bandara tersebut bakal digarap tanpa melibatkan APBN.
ADVERTISEMENT
Penandatanganan KPBU pembangunan infrastruktur bandara dilakukan oleh Plt Dirjen Perhubungan Udara Nur Isnin Istiartono dengan Presiden Direktur PT Surya Dhoho Investama Istata Taswin Siddharta.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi hadir sebagai saksi penekenan kontrak.
“Ini momen bersejarah karena menjadi perjanjian KPBU unsolicited pertama di Indonesia,” ujar Menko Luhut dalam acara tersebut.
KPBU unsolicited yang dimaksud merupakan proyek yang diprakarsai dan diusulkan pembangunannya oleh badan usaha, bukan oleh pemerintah. Luhut mengapresiasi PT Surya Dhoho Investama yang berinisiatif membangun bandara baru.
Apresiasi tersebut juga disampaikan kepada kementerian/lembaga, pemerintah daerah dan instansi terkait, yang mendukung kelancaran proses pembebasan lahan, perizinan dan proses lain menyangkut percepatan pembangunan bandara. “Alhamdulillah pembebasan lahan sudah terselesaikan dan saat ini pembangunannya sudah berjalan dengan baik," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap pembangunan bandara dengan model KPBU unsolicited ini bisa diikuti oleh swasta lainnya. "Hal yang luar biasa, saat swasta membangun bandara, sehingga tidak perlu kantong (dana) APBN. Ini juga bagian dari rencana strategis Kementerian Perhubungan untuk terus mendorong pendanaan kreatif (creative financing) untuk berbagai proyek infrastruktur transportasi di Indonesia," pungkas Budi Karya.
Lebih lanjut, ia menyebut keberadaan Bandara Baru Kediri bisa dimanfaatkan untuk penerbangan komersial, umrah, dan haji. "Masyarakat Kediri dan sekitarnya banyak sekali yang ingin umrah dan tidak perlu jauh-jauh pergi ke Jakarta dan Surabaya," sambung Budi Karya.
Ilustrasi Bandara. Foto: Dok. Angkasa Pura II
Dia juga meminta PT Suryo Dhaha Investama yang merupakan anak usaha Gudang Garam, dan Angkasa Pura I yang melakukan kerja sama operasi (KSO) pada proyek pembangunan Bandara Baru Kediri ini, agar selalu memperhatikan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan.
ADVERTISEMENT
Sedangkan Presdir PT Suryo Dhaha Investama yang sekaligus juga sebagai Direktur Gudang Garam Tbk Istata Taswin Siddharta menyampaikan terima kasih kepada pemerintah, yang telah memberikan kepercayaan kepada pihaknya sebagai pemrakarsa proyek KPBU unsolicited Bandara Kediri. "Semoga kehadiran bandara ini memberikan dampak positif bagi kemajuan ekonomi masyarakat, khususnya di wilayah selatan Jawa," ujarnya.

Nilai Investasi Rp 10,8 Triliun, Bandara Kediri Rampung 2023

Berdasarkan hasil pengadaan yang telah dilakukan, KSO antara PT Suryo Dhaha Investama dan PT Angkasa Pura I (Persero) telah dinyatakan sebagai pemenang dengan durasi waktu kerja sama yaitu 50 tahun sejak bandara mulai dioperasikan.
Adapun total nilai investasi mencapai Rp 10,8 triliun. Dengan rincian Rp 6,6 triliun pada tahap I, Rp 1,2 triliun pada tahap II, dan Rp 3 triliun pada tahap III.
ADVERTISEMENT
Dengan pembangunan ini, kapasitas penumpang bandara untuk tahap I diproyeksikan mampu menampung 1,5 juta penumpang per tahun. Adapun tahap II yakni 4,5 juta penumpang per tahun dan tahap III 10 juta penumpang per tahun.
Bandara ditargetkan beroperasi pada akhir 2023. Bandara diproyeksikan mampu melayani pesawat berbadan lebar (wide body aircraft) sejenis Boeing 777-300ER.