Bandara Minangkabau Kembali Dibuka Usai Terdampak Erupsi Gunung Marapi

6 Januari 2024 10:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik terlihat di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Minggu (8/12/2023). Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik terlihat di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Minggu (8/12/2023). Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bandara Internasional Minangkabau dibuka kembali hari ini, Sabtu (6/1). Bandara ini kemarin sempat ditutup karena terdampak erupsi Gunung Marapi. Dari hasil pengamatan, tidak ditemukan adanya tanda sebaran abu erupsi vulkanik Gunung Merapi.
ADVERTISEMENT
Pengamatan aktivitas Gunung Merapi ini dilakukan oleh Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang, serta berdasarkan prediksi dari VAAC Darwin, PVMBG, BMKG, dan paper test di lapangan dengan hasil negatif volcanic ash.
"Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub kembali membuka (Resume Normal Operation) Bandara Internasional Minangkabau yang berada di Provinsi Sumatera Barat melalui Notice to Airmen (NOTAM) dengan Nomor NOTAM B0034/24 NOTAMC B0031/24," ujar Dirjen Perhubungan Udara, M. Kristi Endah Murni melalui keterangan tertulis, Sabtu (6/1).
Adapun penerbangan yang sempat terdampak akibat erupsi Gunung Marapi yaitu 16 penerbangan untuk kedatangan ke Bandara Internasional Minangkabau, dan 13 penerbangan untuk keberangkatan.
Bandara Internasional Minangkabau. Foto: Dok. Kemenhub
“Untuk penerbangan yang terdampak kemarin, semua sudah teratasi. Penumpang telah ditawarkan pilihan untuk melakukan refund, reschedule maupun re-route sesuai ketentuan berlaku,” ujar Kristi.
ADVERTISEMENT
Kristi menghimbau kepada maskapai penerbangan untuk memberikan kompensasi kepada penumpang yang telah membeli tiket dengan memberikan opsi full refund, reschedule, atau juga re-route ke bandara terdekat jika seat masih tersedia. Hal itu agar dapat membantu penumpang yang terkena dampak penutupan bandara.
Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang juga telah diinstruksikan agar terus berkoordinasi secara intensif dengan stakeholder terkait dalam hal perkembangan informasi Gunung Marapi.
“Pemantauan situasi dan koordinasi intensif sangat diperlukan dalam penanganan force majeure ini, agar dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan demi keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan," ujar Kristi.