Bandara Ngurah Rai Bali Bangun Bengkel Pesawat, Ditarget Rampung Juli 2024

23 November 2023 14:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 14 Mei 2024 13:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peletakan batu pertama pembangunan bengkel pesawat internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Rabu (22/11/2023). ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari
zoom-in-whitePerbesar
Peletakan batu pertama pembangunan bengkel pesawat internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Rabu (22/11/2023). ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari
ADVERTISEMENT
Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, mulai melakukan pembangunan fasilitas maintenance, repair, and overhaul (MRO) atau bengkel pesawat, yang merupakan kerja sama PT Angkasa Pura I dan Angkasa Pura Properti (APP)-FL Technics Indonesia. Pembangunannya ditargetkan selesai pada Juli 2024.
ADVERTISEMENT
“Dengan ini berarti menambah ekosistem bandara, kegiatan MRO akan menambah 500 tenaga kerja. Saat ini kita ada 7-8 ribu tenaga kerja di dalam operasional bandara, tiap hari melayani sekitar 65 ribu penumpang, 400 pergerakan pesawat, dan 120 ton kargo, sehingga dengan adanya MRO semangatnya bertambah,” kata General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan, seperti dilansir Antara, Kamis (23/11).
Direktur FL Technics Indonesia, Martynas Grigas, mengatakan bahwa MRO di Bali ini merupakan kedua kalinya dibangun, setelah di Bandara Internasional Soekarno Hatta pada Desember 2016. Menurutnya, pembangunan bengkel pesawat di Bali ini juga telah mengikuti standar internasional
"Pembangunan fasilitas MRO kedua ini bukan hanya tentang ekspansi bisnis dan layanan FL Technics, namun juga wujud kontribusi peran kami dalam mentransformasi sektor penerbangan di Indonesia," ujar Martynas.
ADVERTISEMENT
Fasilitas MRO kedua dari FL Technics Indonesia akan meliputi area seluas 14.013 meter persegi, yang dirancang untuk menyediakan layanan lengkap heavy maintenance check bagi armada narrow body seperti Airbus & Boeing. Selain memiliki kapasitas hanggar yang lebih besar, fasilitas ini juga akan dilengkapi dengan training facility, layanan logistik dan Pusat Logistik Berikat (PLB), serta beberapa layanan terintegrasi penting lainnya.
Dia menjelaskan, Bandara Ngurah Rai akan memiliki posisi strategis sebagai hub internasional tersibuk nomor dua di Indonesia. Setelah pembangunan yang dijadwalkan selesai pada Juli 2024 mendatang, FL Technics akan memprioritaskan upaya untuk memperoleh sertifikasi dari European Aviation Safety Agency (EASA).
“Data yang telah kami kumpulkan menunjukkan bahwa lebih dari 50 persen perbaikan pesawat saat ini masih banyak dilakukan di luar negeri. Hal ini mengindikasikan besarnya potensi pasar perawatan pesawat dan memotivasi kami untuk terus memperluas serta meningkatkan layanan MRO di dalam negeri,” kata Martynas.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Angkasa Pura Properti (APP) Ristiyanto Eko Wibowo menambahkan proses pembangunan hanggar ditarget selesai dan beroperasi penuh pada Juli 2024.
Saat ini, Bandara I Gusti Ngurah Rai sudah memiliki dua hanggar yang masing-masing menampung satu pesawat, selanjutnya mereka akan menambah satu hanggar yang mampu memuat empat pesawat sehingga total MRO yang dimiliki mampu diisi empat pesawat sekaligus.
“Kita punya target untuk bisa menampung enam pesawat ukuran sedang karena populasi paling banyak di Indonesia adalah narrow body seperti 737 series dan airbus 320. Saat ini sudah tersedia dua tempat dan sudah diisi maskapai Vietnam, kita akan melengkapi semua keperluan agar kita bisa beroperasi,” tambahnya.