Bandara Silangit Kini Bisa Didarati Boeing 737-800 NG

14 Februari 2019 11:29 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
'Garuda Indonesia Vintage Flight Experience' menggunakan pesawat Boeing tipe 737-800NG. Foto: Dok. Garuda Indonesia.
zoom-in-whitePerbesar
'Garuda Indonesia Vintage Flight Experience' menggunakan pesawat Boeing tipe 737-800NG. Foto: Dok. Garuda Indonesia.
ADVERTISEMENT
Bandara Internasional Silangit di Tapanuli Utara sejak Rabu kemarin mampu melayani penerbangan pesawat jet sekelas Boeing 737-800 Next Generation (NG).
ADVERTISEMENT
Menurut keterangan tertulis PT Angkasa Pura II (Persero) (AP II), Kamis (14/2), Sriwijaya Air merupakan maskapai perdana yang mengoperasikan Boeing 737-800 NG di rute Jakarta – Silangit sejak kemarin.
Sebelumnya, Sriwijaya Air menggunakan pesawat Boeing Classic berkapasitas 120 penumpang atau lebih sedikit dibandingkan dengan 737-800 NG yang mampu mengangkut 189 penumpang.
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan pariwisata di Danau Toba akan semakin tumbuh seiring meningkatnya kemampuan Bandara Silangit melayani penerbangan. Bandara Silangit merupakan salah satu akses menuju destinasi wisata Danau Toba.
“Maskapai menyambut baik karena Silangit sekarang bisa didarati pesawat 737-800 NG atau yang sekelas seperti 737-900 ER dan Airbus A320, karena biaya operasional jauh bisa ditekan dan di sisi lain kapasitas kursi (seat capacity) penumpang justru meningkat,” kata Awaluddin.
Bandara Internasional Silangit Foto: Stephanie Elia/kumparan
Setelah Sriwijaya Air, Garuda Indonesia juga akan mengoperasikan pesawat tipe Boeing 737-800 NG di rute Jakarta – Silangit mulai 18 Februari 2019. Sebelumnya, Garuda Indonesia menggunakan pesawat jet jenis Bombardier CRJ-1000 yang berkapasitas di bawah 100 penumpang.
ADVERTISEMENT
“Sebelum ini ada keraguan di pihak maskapai untuk membuka penerbangan di Bandara Silangit karena hanya jenis pesawat tertentu yang bisa mendarat, padahal armada maskapai nasional banyak diperkuat 737-800 NG, 737-900 ER, dan Airbus A320. Tapi sekarang, maskapai akan sangat tertarik membuka penerbangan di Bandara Silangit,” tambah Awaluddin.
Di samping meningkatkan kapasitas runway, AP II juga akan memperluas terminal penumpang hingga lima kali lipat dari kondisi saat ini berukuran 2.500 meter persegi menjadi 10.499 meter persegi.
Perluasan terminal itu membuat Bandara Silangit bisa mengakomodir pergerakan 1 juta penumpang per tahun, dari saat ini hanya sekitar 500.000 penumpang.
Dalam suatu kesempatan, Presiden Joko Widodo juga mengatakan bahwa pengembangan Bandara Silangit sudah dilakukan dan saat ini sudah lebih baik.
ADVERTISEMENT
“Saya minta perbaiki, perbaiki runway, perpanjang runway, perluas terminalnya," ujar Presiden.
Jokowi juga menegaskan bahwa Danau Toba termasuk dalam 4 kawasan prioritas untuk dikembangkan di antara 10 kawasan yang disiapkan menjadi Bali Baru.
“Pemerintah memiliki program 10 Bali Baru, di mana dari daftar itu ada 4 prioritas untuk dikembangkan dan salah satunya adalah kawasan Danau Toba. AP II akan mendukung kawasan Danau Toba sebagai prioritas dengan berkomitmen membangun Bandara Silangit,” ujar Awaluddin.
Jumlah penumpang pesawat di Silangit memang terus tumbuh signifikan setiap tahun. Pada 2016 pergerakan penumpang tercatat 155.214 orang, 282.586 orang di 2017, dan 425.476 di 2018.