news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bandara Soetta Kini Punya Fasilitas Charging Baterai Mobil Listrik

19 Oktober 2019 17:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fasilitas Pengisian Baterai Mobil Listrik di Bandara
Soekarno-Hatta. Foto: Dok. Angkasa Pura II
zoom-in-whitePerbesar
Fasilitas Pengisian Baterai Mobil Listrik di Bandara Soekarno-Hatta. Foto: Dok. Angkasa Pura II
ADVERTISEMENT
Fasilitas pengisian baterai mobil listrik kini sudah tersedia di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta (Bandara Soetta). Adapun penyediaan fasilitas ini sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan kendaraan bermotor listrik nasional.
ADVERTISEMENT
Tempat pengisian baterai atau charging station mobil listrik ini merupakan yang pertama kali ada di bandara Indonesia. Terletak di area gedung parkir kendaraan roda empat di Terminal 3 Soekarno-Hatta, tempat pengisian baterai mobil listrik tersebut digunakan oleh operator taksi Blue Bird.
“Kami menyambut baik inisiatif Blue Bird untuk mengoperasikan taksi listrik di Soekarno-Hatta, di mana ini menjadi yang pertama di Indonesia. Angkasa Pura II akan mendukung dari sisi infrastruktur seperti misalnya area bagi charging station yang saat ini ada di Terminal 3,” kata President Director Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (19/10).
Fasilitas Pengisian Baterai Mobil Listrik di Bandara Soekarno-Hatta. Foto: Dok. Angkasa Pura II
Charging station di Terminal 3 untuk mengisi baterai taksi listrik BYD memiliki rated input voltage sebesar 380V/400V AC dan operating voltage 342V-440V AC.
ADVERTISEMENT
Waktu pengisian baterai taksi listrik di charging station itu dari kondisi kosong hingga penuh adalah sekitar 2 jam.
Awaluddin mengatakan, kerja sama antara Angkasa Pura II dan Blue Bird ini diharapkan dapat mempelopori penggunaan kendaraan listrik di sektor pelayanan publik.
“Saat ini baru ada satu charging station, dan kami akan membahas kemungkinan ditambahnya fasilitas tersebut bagi Blue Bird atau operator taksi lainnya yang mau mengoperasikan taksi listrik,” tambahnya.
Menurutnya, dengan menyediakan infrastruktur terkait kendaraan bermotor listrik, maka Angkasa Pura II juga secara langsung mendukung program percepatan pengembangan mobil listrik yang telah dicanangkan pemerintah melalui Peraturan Presiden No. 55 tahun 2019.
Fasilitas Pengisian Baterai Mobil Listrik di Bandara Soekarno-Hatta. Foto: Dok. Angkasa Pura II
Direktur Utama PT Blue Bird Tbk Noni S. Purnomo mengatakan, layanan taksi listrik ini adalah salah satu upaya perseroan untuk berperan serta dalam menjaga lingkungan.
ADVERTISEMENT
“Bersama Soekarno-Hatta, kami menghadirkan layanan zero emission,” jelas Noni S. Purnomo, Selasa (8/10).
Blue Bird telah mengoperasikan 2 model taksi listrik di Soekarno-Hatta, paling banyak adalah BYD e6 untuk layanan taksi reguler dengan jumlah mencapai 25 unit. Operator taksi ternama di Indonesia itu juga memiliki 4 unit Tesla Model X.
Sebelumnya, Angkasa Pura II dan PT PLN (Persero) tengah membahas penyediaan fasilitas charging station untuk masyarakat umum di Soekarno-Hatta, atau dikenal dengan nama Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum [SPKLU].
Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) terkait rencana SPKLU ini telah ditandatangani Angkasa Pura II dan PLN pada Rabu (16/10). Adapun pembahasan awal rencana ini akan dilakukan dengan cepat maksimal dalam 1 bulan setelah penandatanganan MoU dilakukan.
ADVERTISEMENT
“Tidak hanya tempat pengisian baterai mobil listrik yang biasa, kami akan melihat kemungkinan membangun fasilitas SPKLU yang memiliki kemampuan fast charging. Ini akan menjadi daya tarik bagi masyarakat di samping juga mendukung konsep eco-airport, serat meningkatnya daya saing Soekarno-Hatta bandara lain di ASEAN,” kata Awaluddin.
Fasilitas Pengisian Baterai Mobil Listrik di Bandara Soekarno-Hatta. Foto: Dok. Angkasa Pura II
Plt Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani mengatakan, pembahasan detail dengan seluruh pihak penandatanganan MoU akan dilakukan maksimal dalam waktu 1 bulan.
"Jangan sampai konsumen sudah membeli mobil listrik tapi kesulitan untuk charging," ujarnya.
Soekarno-Hatta merupakan bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia dengan jumlah lalu lintas penerbangan sekitar 60 persen dari total yang ada di Indonesia. Sementara itu, jumlah penumpang pesawat setiap tahunnya berkisar 60-70 juta penumpang dan membuat Soekarno-Hatta menjadi salah satu bandara tersibuk di dunia.
ADVERTISEMENT
Karenanya, kampanye pengembangan kendaraan listrik yang dicanangkan Angkasa Pura II di Soekarno-Hatta akan berdampak luas.