Bandara Tak Ditutup Seperti Permintaan Luhut, Jumlah Penumpang Tetap Turun

6 April 2020 19:36 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah penumpang pesawat mengenakan masker di area Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (31/1/2020). Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah penumpang pesawat mengenakan masker di area Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (31/1/2020). Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
ADVERTISEMENT
PT Angkasa Pura I (Persero) mencatatkan adanya penurunan jumlah trafik penumpang di 15 bandara yang dikelolanya pada triwulan I yaitu pada Januari hingga Maret 2020 ini. Hal itu terjadi, saat bandara tidak ditutup seperti permintaan Plt Menteri Perhubungan Luhut Binsar Panjaitan.
ADVERTISEMENT
Direktur Angkasa Pura I, Faik Fahmi mengatakan, kondisi menurunnya jumlah penumpang bandara tak lepas dari imbas wabah corona yang telah teridentifikasi sejak awal Maret 2020.
Pada triwulan I 2020 ini, trafik penumpang di 15 bandara Angkasa Pura I dicatat mencapai 17,78 juta penumpang, turun sebesar 8,11 persen dibanding periode yang sama pada 2019 yang mencapai 19,3 juta penumpang.
Trafik penerbangan pesawat pun juga mengalami penurunan sebesar 4,86 persen menjadi 175.143 pergerakan pesawat pada triwulan I 2020 dari 184.085 pergerakan pada triwulan I 2019. Hal serupa juga terjadi pada trafik kargo yang turun 16,98 persen menjadi 121.127.758 kg pada triwulan I 2020 dari 145.894.028 kg pada triwulan I 2019.
"Ini (penurunan) seiring dengan teridentifikasinya kasus COVID-19 pertama terhadap WNI yang kemudian ditindaklanjuti dengan kebijakan physical distancing dan imbauan pemerintah untuk tidak melakukan perjalanan agar dapat memutus mata rantai penyebaran COVID-19," ujar Fahmi melalui keterangan tertulis kepada kumparan, Senin (6/4).
Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi. Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
Namun di tengah masa pandemi ini, pihaknya mengaku bakal tetap memberikan pelayanan optimal kepada para pengguna jasa bandara yang memang harus melakukan perjalanan udara dengan menerapkan protokol kesehatan terkait pencegahan penyebaran COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Baik berupa penyemprotan disinfektan di area bandara, pemasangan panduan jarak minimal 1 meter, kebijakan penggunaan APD bagi petugas bandara, dan lainnya," sambungnya.
Trafik penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali merupakan bandara dengan trafik tertinggi di antara bandara Angkasa Pura I lainnya. Pada triwulan I 2020 yaitu sebanyak 4,66 juta penumpang atau turun 13,57 persen dibanding periode yang sama pada 2019 yang dapat mencapai 5,39 juta penumpang.
Sedangkan, penurunan tertinggi terjadi di Bandara Adi Soemarmo Solo yang mencapai 19,45 persen menjadi 335.928 penumpang pada triwulan I 2020 dari 417.023 penumpang pada triwulan I 2019.
Petugas KKP Lombok International Airport (LIA) mengoperasikan alat thermoscan di terminal kedatangan domestik Bandara LIA di Praya, Lombok Tengah. Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Pertumbuhan penumpang tertinggi sebaliknya, terjadi di Bandara Lombok Praya yaitu sebesar 13,02 persen menjadi 680.619 penumpang pada triwulan I 2020 dari 602.190 penumpang pada triwulan I 2019. Pertumbuhan juga terjadi di Bandara El Tari Kupang yaitu sebesar 4,37 persen menjadi 417.964 penumpang pada triwulan I 2020 dari 400.446 penumpang pada triwulan I 2019.
ADVERTISEMENT
Hingga kini, Ia melanjutkan, AP I masih tetap mengoperasikan bandara-bandaranya serta pembangunan proyek pengembangan beberapa bandara dengan memperhatikan protokol kesehatan terkait pencegahan penyebaran COVID-19.
"Ini berguna untuk melayani angkutan logistik dan pos yang dibutuhkan oleh masyarakat, hingga berfungsi sebagai bandara alternatif bagi penerbangan yang mengalami kendala teknis maupun operasional. Dan melayani penerbangan untuk penanganan kesehatan juga mengangkut infection sample COVID-19," ujarnya.
Menyoal instruksi agar layanan transportasi di seluruh daerah tetap berjalan di tengah wabah virus corona memang disampaikan oleh Luhut. Ia menyurati Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang mengimbau agar seluruh kepala daerah tidak menutup pelayanan transportasi.
"Mohon kiranya menteri (Tito) dapat menyampaikan kebijakan tersebut kepada kepala daerah di seluruh Indonesia serta mengimbau agar tidak melakukan penutupan fasilitas transportasi yang berada pada wilayahnya," ujar surat Kemenhub yang ditandatangani Luhut, Senin (6/4).
ADVERTISEMENT
Luhut mengatakan, fasilitas transportasi seperti bandar udara, pelabuhan, terminal, stasiun dan prasarana transportasi lainnya merupakan objek vital nasional. Jika daerah ingin menutup layanan transportasi, operasional penghentian harus berkoordinasi dengan pemerintah pusat.
Ia pun berharap TNI-Polri mengawal pelayanan transportasi di berbagai daerah. Meski layanan tetap berjalan, Luhut meminta peningkatan pengamanan dan pengawasan pergerakan orang atau barang oleh pengelola prasarana transportasi sesuai SOP.