Bangladesh Ingin Belajar dari Indonesia untuk Kembangkan Surat Utang

18 Juli 2018 11:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembukaan perdagangan oleh Primary Dealers Bangladesh Limited (PDBL). (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembukaan perdagangan oleh Primary Dealers Bangladesh Limited (PDBL). (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Primary Dealers Bangladesh Limited (PDBL) atau Asosiasi bank-bank Bangladesh berkunjung ke Indonesia. Kunjungan tersebut untuk melihat perkembangan surat utang di Indonesia dari PT Penilai Harga Efek Indonesia atau dikenal dengan Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA).
ADVERTISEMENT
Direktur IBPA Wahyu Trenggono mengatakan pertemuan ini bertujuan agar nantinya PDBL dan IPBA mampu saling memberikan masukan terkait perkembangan pasar surat utang di Indonesia. Menurut Wahyu, saat ini pasar surat utang di Indonesia lebih baik ketimbang di Bangladesh.
"Mereka mau liat perkembangan pasar surat utang di Indonesia. Mereka infrastruktrur pasarnya masih sederhana. Kita di Indonesia sudah ada bond pricing agency dan money market broker. Mereka belum ada sama sekali," kata Wahyu di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (18/7).
Nantinya PDBL akan dipertemukan baik dari asosiasi bank-bank hingga bertemu Kementerian Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Wahyu berharap nantinya akan ada kerja sama mengembangkan pasar untuk kedua negara.
"Kalau kita bisa berikan teknikal asisten kepada mereka ini peluang kepada pangusaha-pengusaha Indonesia, misalnya di Bangladesh belum ada kantor money market, kita bisa buka cabang di sana," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Wahyu mengungkapkan IPBA pernah menjalin kerja sama dengan Bond Pricing Agency Malaysia (BPAM) dan Thai Bond Market Association (ThaiBMA) asal Thailand.
Ketiganya telah meluncurkan ASEAN 3 Goverment Bond Index (A3GBI) yang merupakan kali pertama kerjasama indeks yang dilakukan di Asean pada Kamis 26 April lalu. Hal serupa juga dapat mungkin terjadi bagi Bangladesh.