Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Bangun Kawasan Pelabuhan Kuala Tanjung, Pelindo I Butuh Rp 43 Triliun
27 September 2018 15:10 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) (Pelindo I ) mendapat mandat untuk mengembangkan Kawasan Industri dan Pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara. Amanat ini merujuk putusan Peraturan Presiden Nomor 81 tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan dan Pengoperasian Pelabuhan dan kawasan Industri Kuala Tanjung.
ADVERTISEMENT
Direktur Perencanaan Pengembangan Pelindo I Iman Achmad Sulaiman mengatakan kebutuhan investasi untuk proyek itu ditaksir mencapai Rp 43 triliun.
“Anggaran Rp 43 triliun total sampai ultimate waktu sampai ultimate 10-15 tahun, awalnya kami buat fase 1 nanti sampai fase 4 jadi kita juga lihat market sambil tumbuh,” ungkap Iman di Focus Group Discussion Industrial Port Complex Development di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (27/9).
Pada tahap pertama, Iman menyebut pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung meliputi terminal multiguna dengan kapasitas arus peti kemas 600.000 TEUs.
Lebih lanjut, ada enam segmen industri yang kata Iman akan dikembangkan meliputi petrochemical, metal, semen, industri otomotif hingga makanan dan minuman.
“Beda dengan Sei Mangkei ada sawit based karena kita harapkan ke logistik,” ujar Iman.
ADVERTISEMENT
Ke depan, Iman juga optimis kawasan industri itu bisa kian melebarkan sayap untuk tujuan ekspor. Saat ini, pengerjaan pengembangan pelabuhan dan kawasan industri Kuala Tanjung tahap I telah mencapai 98,99 persen. Pelabuhan dan kawasan industri fase I ini akan melalui uji coba operasi pada Oktober 2018 mendatang.
Pelindo I akan memulai proyek tahap II untuk pengembangan kawasan industri seluas 3000 hektare.
“Tahun depan mulai groundbreaking,” pungkasnya.