Bangun Stadion Asian World Cup di Jabar, Anak Usaha Waskita Gandeng Yodya Karya

11 Juni 2020 12:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menandatangani nota kesepahaman operasi dengan PT Yodya Karya (Persero). Foto: Dok. Waskita Beton Precast
zoom-in-whitePerbesar
Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menandatangani nota kesepahaman operasi dengan PT Yodya Karya (Persero). Foto: Dok. Waskita Beton Precast
ADVERTISEMENT
Anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menandatangani nota kesepahaman kerja sama operasi dengan PT Yodya Karya (Persero).
ADVERTISEMENT
Adapun kerja sama yang dijalin yakni dalam pengerjaan proyek pembangunan Stadion Bola Asian World Cup, kompleks pendukung dan infrastruktur di Karawang dan Purwakarta, Jawa Barat.
Selain pengerjaan stadion, kedua belah pihak juga bekerja sama dalam proyek persiapan pekerjaan EPC Partial Turnkey Proyek Pembangunan Oil Tank Farm Storage di Al Limung, Moyo Utara, Sumbawa, NTB. Proyek ini berkapasitas 12 x 5.000 KL dan Jetty 50.000 DWT (paket 1).
Penandatangan nota kesepahaman tersebut dilakukan oleh Direktur Pemasaran PT Waskita Beton Precast Tbk, Agus Wantoro dan Kepala Divisi Engineering Yodya Karya, Wempy Edy Wiyono.
Pemain Indonesia foto bersama sebelum melawan Korea Utara di Kualifikasi Piala Asia U-19 di Stadion Utama GBK, Jakarta, Minggu (10/11/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Pada proyek ini, pekerjaan engineering akan dilaksanakan oleh Yodya Karya, sementara pekerjaan procurement, construction serta test & commissioning dilaksanakan oleh WSBP.
ADVERTISEMENT
“Kerja sama bisnis ini berjangka waktu satu tahun sejak perjanjian ditandatangani dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan kedua pihak Perusahaan,” jelas Direktur Utama PT Waskita Beton Precast Tbk, Jarot Subana,
Dia menambahkan, WSBP akan terus memperluas perolehan kontrak proyek dari pasar eksternal melalui kerja sama dengan berbagai perusahaan, baik BUMN, swasta, pemerintah, hingga perusahaan luar negeri.
“Kami menargetkan porsi nilai kontrak baru internal dan eksternal sebesar masing-masing 50 persen,” kata Jarot.