Bank BCA Catatkan Laba Rp 23,2 Triliun di Kuartal III 2021, Naik 15,8 Persen

21 Oktober 2021 17:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bank BCA. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bank BCA. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA dan entitas anak melaporkan kinerja keuangan yang solid selama sembilan bulan pertama di 2021. Secara total, pendapatan operasional tercatat mencapai Rp 57,6 triliun atau naik 3,1 persen secara tahunan. Sedangkan laba bersih BCA pada kuartal III 2021 ini tercatat sebesar Rp 23,2 triliun atau tumbuh 15,8 persen.
ADVERTISEMENT
“Laba bersih tumbuh 15,8 persen yoy menjadi Rp 23,2 triliun, ditopang oleh penurunan biaya operasional dan biaya provisi kredit yang lebih rendah,” ujar Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam konferensi pers paparan kinerja BCA, Kamis (21/10).
Adapun pertumbuhan positif pada pendapatan ditopang oleh pendapatan bunga bersih (net interest income) sebesar Rp 42,2 triliun atau naik 3,3 persen yoy. Sementara itu pendapatan selain bunga pada periode ini tercatat sebesar Rp 15,5 triliun atau tumbuh 2,4 persen yoy. Kinerja positif pendapatan selain bunga juga ditopang kenaikan pendapatan fee dan komisi sebesar 11,2 persen yoy menjadi Rp 10,7 triliun.
Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Dari sisi dana pihak ketiga, CASA BCA tercatat naik 21,0 persen yoy mencapai Rp 721,8 triliun per September 2021. Sementara itu, deposito juga meningkat 9,7 persen yoy menjadi Rp 201,9 triliun. Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga naik sebesar 18,3 persen yoy menjadi Rp 923,7 triliun, sehingga mendorong total aset BCA tumbuh 16,5 persen yoy mencapai Rp 1.169,3 triliun.
ADVERTISEMENT
Menurut Jahja, pendanaan CASA yang solid ditopang kinerja BCA dalam mempertahankan kekuatan di segmen perbankan transaksi, terutama dalam memperkuat ekspansi ekosistem digital dan basis nasabah. Per September 2021, CASA berkontribusi hingga 78,1 persen dari total dana pihak ketiga.
Bank central Asia (BCA). Foto: Reuters/Garry Lotulung
Di sisi lain, rasio keuangan BCA tetap kokoh dengan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio) sebesar 26,2 persen di atas ketentuan regulator. Sementara, kondisi likuiditas tetap memadai dengan loan to deposit ratio(LDR) sebesar 62,0 persen. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan) terjaga sebesar 2,4 persen didukung oleh kebijakan relaksasi restrukturisasi.
Sementara itu, rasio pengembalian terhadap aset (return on asset) tercatat sebesar 3,5 persen dan rasio pengembalian terhadap ekuitas (return on equity) sebesar 18,7 persen. Terakhir, rasio loan at risk (LAR) turun ke 17,1 persen di kuartal III 2021, dari sebelumnya sebesar 19,1 persen di semester I 2021.
ADVERTISEMENT