Bank BJB Bakal Luncurkan Obligasi Senilai Rp 1,5 Triliun di 2023

3 Agustus 2023 15:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (3/8/2023). Foto: Dok. BEI
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (3/8/2023). Foto: Dok. BEI
ADVERTISEMENT
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) atau Bank BJB akan melakukan aksi korporasi berupa penerbitan surat perpetual bond atau obligasi senilai Rp 1,5 triliun di 2023.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Renaldi, berharap aksi korporasi tersebut dapat dieksekusi tahun ini. Ia meminta dukungan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar proses penerbitan obligasi dapat berjalan lancar.
“Yang perpetual (bond) antara Rp 1 triliun sampai Rp 1,5 triliun. Dananya untuk operasional terutama untuk peningkatan modal tiruan,” kata Yuddy kepada wartawan di Gedung BEI, Kamis (3/8).
Rencana penerbitan akan dilakukan pada Agustus-September 2023. Dana hasil obligasi ini bakal dialokasikan untuk pemenuhan permodalan bank.
“Kita tadinya rencana rights issue tapi sempat tunda rights issue-nya. Setelah kami pikirkan kami akan menerbitkan perpetual bond surat berharga nominalnya Rp 1 triliun sampai Rp 1,5 triliun rencananya akan meningkatkan capital tiruan karena enggak ada jangka waktu,” ujar Yuddy.
ADVERTISEMENT
Yuddy enggan merinci angka kupon obligasi yang akan ditawarkan ke masyarakat. Sebagai perusahaan terbuka, ketentuan soal obligasi ini akan dilaporkan ke pihak BEI.
“Ini enggak menggunakan mekanisme bursa tapi laporkan ke bursa sebagai bagian regulasi terhadap BEI karena kami perusahaan tbk,” tutur Yuddy.
Mengutip rilis laporan keuangan, Bank BJB meraih laba senilai Rp 1,1 triliun sampai dengan akhir Juni 2023, di mana laba pada kuartal I senilai Rp 446 miliar dan kuartal II tercatat senilai Rp 657 miliar.
Aset Bank BJB sampai dengan posisi Juni 2023 tercatat Rp 177,7 triliun atau meningkat 3,1 persen yoy. Capaian tersebut didorong dari penyaluran kredit dan pembiayaan yang tumbuh pada semester I 2023 ini sebesar 10 persen yoy menjadi Rp 121,3 triliun.
ADVERTISEMENT