Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Bank dan Fintech, Baiknya Berkolaborasi atau Berkompetisi?
24 Januari 2024 15:34 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kehadiran financial technology (fintech ) dalam ekosistem keuangan dinilai akan mempengaruhi kinerja bank sebagai lembaga keuangan. VP of Transaction Banking Bank Rakyat Indonesia (BRI), Rudy Automo, memandang layanan fintech sebagai pemacu ekosistem ekonomi digital, dan tak jarang beririsan dengan perbankan sebagai tulang punggung ekosistem keuangan.
ADVERTISEMENT
Rudy mengatakan inovasi fintech yang cepat berdampak banyak pada kemajuan ekosistem ekonomi digital di Tanah Air.
“Perbankan itu been the back bone, kalo fintech memacu ekosistem, at the same time kita merasa fintech bisa jadi katalis kita karena fintech agility-nya dan innovation very fast,” kata Rudy dalam diskusi Inklusi Keuangan Dorong Kemajuan Ekonomi 2024 di Jakarta Selatan, pada Rabu (24/1).
Sehingga dalam hal ini, Rudy menyebut tidak bisa memastikan hubungan antara perbankan dan fintech lebih dominan kolaborasi atau kompetisi.
“Nah, kita dari bank itu kita bisa kerja sama dengan fintech untuk menawarkan layanan baru kepada nasabah kita. Which is i think it’s a good collaboration. Jadi kalau ditanya apakah saingan atau kolaborasi, menurut saya dua-duanya, tapi selalu banyak ruang buat kita maju bersama lagi,” ujar Rudy.
Senada dengan Rudy, Transaction Banking Digital & Customer Experience Head Bank Danamon Indonesia, Indradi Padmawidjaja, mengatakan hubungan antara perbankan dan industri fintech dapat berkaborasi juga berkompetisi dan selalu berubah-ubah.
ADVERTISEMENT
“Jadi bisa di satu titik kita berkompetisi karena kita mempunyai pasar-pasar yang sama. Tapi di sisi lain, kita juga bisa kolaborasi. Karena kalau dilihat, kebutuhan masyarakat itu variatif dan banyak banget variasinya. Akhirnya kita bisa melakukan satu solusi di mana dua-duanya itu bermanfaat buat masyarakat,” jelas Indradi dalam kesempatan yang sama.
Menurutnya, dengan kelincahan fintech yang serba cepat, masyarakat yang tidak tersentuh oleh perbankan, tetap dapat berkontribusi dalam ekosistem ekonomi digital.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pertumbuhan p2p lending tercatat meningkat 18,05 persen secara tahunan per November 2023 menjadi Rp 59,38 triliun. OJK mencatat kredit perbankan tumbuh single digit sebesar 9,74 persen atau sebanyak Rp 6.966 triliun per November 2023.
ADVERTISEMENT