Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Bank Digital Kian Menjamur di RI, Bener Jadi Pilihan Para Gen Z?
21 Juli 2024 14:36 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Tak sedikit, bank konvensional melihat potensi bisnis bank digital sangat meyakinkan ke depannya. Kini, bank konvensional pun ramai-ramai merambah ke bisnis bank digital untuk menangkap peluang bisnis tersebut.
ADVERTISEMENT
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae mengatakan, bank konvensional tertarik merambah ke bisnis digital karena ada sejumlah keuntungan di dalamnya.
Pertama, layanan digital seperti mobile banking dan internet banking memungkinkan bank untuk mengotomatisasi banyak proses yang sebelumnya dilakukan secara manual di kantor cabang sehingga dapat menghemat biaya operasional yang terkait dengan pemeliharaan kantor cabang, tenaga kerja, dan penanganan uang tunai.
Kedua, jangkauan pasar yang lebih luas. Dalam hal ini, layanan digital memungkinkan bank menjangkau nasabah di lokasi yang lebih luas. Terutama generasi muda yang terbiasa menggunakan smartphone dan internet serta nasabah yang sebelumnya sulit dijangkau oleh layanan konvensional.
Tak hanya itu, Dian menilai digitalisasi perbankan memiliki potensi signifikan untuk menurunkan biaya operasional. Di antaranya, pengurangan kebutuhan dan biaya pemeliharaan kantor cabang. Seperti biaya sewa, utilitas, keamanan, dan tenaga kerja dapat dikurangi.
Selain itu, adanya pengurangan biaya penanganan uang tunai seperti biaya transportasi, penyimpanan, dan keamanan uang tunai dapat diminimalkan.
ADVERTISEMENT
"Kemudian otomatisasi proses. Proses yang sebelumnya memerlukan intervensi manusia dapat diotomatisasi, meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya tenaga kerja," kata Dian.
Di samping itu, efisiensi ini dapat meningkatkan kemampuan bank untuk menyalurkan kredit dengan lebih efektif dalam rangka mendukung pertumbuhan kredit.
"Selanjutnya, bank dapat menggunakan data analytics untuk menilai kelayakan kredit nasabah dengan lebih cepat dan akurat," ujarnya.
Menurut Dian, hal ini dapat membantu bank untuk menyalurkan kredit lebih efektif dan mengurangi risiko kredit macet.
"Efisiensi tersebut tentunya perlu didukung dengan strategi kredit yang baik, penerapan manajemen risiko yang efektif, dan sumber daya manusia yang kompeten untuk meningkatkan penyaluran kredit," kata Dian.
Bank Digital Jadi Pilihan Para Gen Z, Siapa yang Paling Jadi Favorit?
Keamanan, kemudahan transaksi, hingga kenyamanan penggunaan aplikasi menjadi faktor utama yang mendorong penggunaan bank digital di Indonesia. Hal ini terungkap dalam riset terbaru Populix bertajuk “Studi Analisis Ekosistem dan Persepsi terhadap Bank Digital di Indonesia” pada Juli 2024.
Data tersebut menunjukkan bahwa keamanan data dan transaksi (31 persen), fleksibilitas dalam mengakses aplikasi (12 persen), fitur aplikasi yang lengkap (12 persen), integrasi dengan layanan keuangan lain (11 persen), dan adanya promo khusus (10 persen) sebagai fitur-fitur yang dicari dari aplikasi bank digital.
ADVERTISEMENT
Adapun metodologi survei tersebut dilakukan pada tanggal 11-16 Juni 2024. Survei dilakukan secara online terhadap total 250 responden laki-laki dan perempuan, dengan 60 persen responden Gen Z dan 40 persen responden Milenial berusia 17-39 tahun di Jabodetabek, Jawa, Sumatera, dan beberapa kota lainnya.
Hasilnya, pertumbuhan perbankan digital saat ini memang didorong kuat oleh Gen Z yang menempati kelompok generasi terbesar di Indonesia saat ini. Sebagai generasi pertama yang tumbuh dengan akses internet dan teknologi digital sejak usia muda, Gen Z memainkan peran penting pada ekosistem perekonomian digital.
Di antara para pemain bank digital di tanah air, SeaBank menjadi yang paling banyak dipilih oleh Gen Z dengan market share sebesar 57 persen, lalu diikuti Bank Jago (36 persen), dan Blu by BCA (26 persen).
Secara khusus bagi responden di area Jabodetabek, studi menemukan bahwa responden cenderung menggunakan 2-3 aplikasi bank digital untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
ADVERTISEMENT
Bank digital utamanya banyak digunakan untuk isi ulang e-wallet (54 persen), transfer antar bank (49 persen), berbelanja di e-commerce atau platform online (48 persen), serta transfer antar rekening (47 persen). Hal ini sejalan dengan hasil survei di mana SeaBank memiliki seluruh fitur yang banyak dipilih nasabah.
“Keterbukaan Gen Z terhadap internet dan teknologi mendorong generasi ini untuk memiliki ekspektasi berbeda terhadap produk dan layanan perbankan. Bank digital menjadi jawaban atas keinginan mereka terhadap kegiatan bertransaksi yang serba cepat, nyaman, dan aman. Oleh karena itu, para pemain bank digital dituntut untuk terus berinovasi memberikan solusi perbankan dan fitur-fitur yang sesuai dengan harapan para nasabah lintas generasi, terutama Gen Z,” ujar VP of Research Populix, Indah Tanip dalam keterangan tertulis, Selasa (9/7).
Survei memperlihatkan beberapa alasan yang mendorong Gen Z memutuskan untuk menggunakan bank digital dalam mendukung kebutuhan transaksi mereka, seperti kecepatan dan kemudahan dalam melakukan transfer dana, integrasi dengan e-wallet dan layanan pembayaran lain, fleksibilitas untuk melakukan transaksi di mana saja dan kapan saja, biaya admin yang lebih terjangkau, mendukung berbagai transaksi dalam satu aplikasi, serta berbagai hal lainnya.
ADVERTISEMENT
Ada banyak faktor yang mempengaruhi responden dalam memilih bank digital, seperti biaya admin dan biaya transfer yang rendah (56 persen), program promosi/diskon/cashback (52 persen), keamanan bank (50 persen), desain aplikasi yang mudah digunakan (49 persen), fleksibilitas dalam transaksi sehari-hari (47 persen), dan masih banyak lagi.
Secara umum, SeaBank paling banyak dipilih Gen Z untuk digunakan dalam transaksi sehari-hari mengingat fitur-fitur yang ditawarkan oleh bank ini seperti bebas biaya admin dan transfer, menyediakan banyak program promosi yang menarik, dan memiliki aplikasi yang mudah digunakan. Sementara itu, Bank Jago dipilih karena terintegrasi dengan aplikasi-aplikasi lain, dan Blu by BCA dipilih karena keamanan aplikasi dan layanan pelanggan yang responsif.