Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Bank DKI Pimpin Kredit Sindikasi, Berikan Pinjaman ke Perusahaan Kertas Rp 2 T
15 November 2021 18:04 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kedua belas bank itu adalah Bank Sumut, Bank Jatim, Bank Nagari, Bank Sumsel Babel, Bank Maluku Malut, Bank Papua, Bank Kalteng, Bank Sulselbar, Bank Kalsel, Bank Bengkulu, Bank NTT, dan Bank SulutGo.
Adapun penandatanganan perjanjian kredit Sindikasi BPD SI tersebut disaksikan oleh Direktur Utama Bank DKI Fidri Arnaldy, Direktur Keuangan Bank DKI Romy Wijayanto, Direktur Keuangan IKPP Kurniawan Yuwono, serta perwakilan Direksi masing-masing BPD di Jakarta, (15/11).
Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy, menjelaskan penyaluran kredit sindikasi tersebut ditujukan untuk refinancing yang terletak di pabrik PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk di Jalan Raya Minas-Perawang Km.26, Desa Pinang Sebatang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Riau. Dalam sindikasi kredit tersebut, Bank DKI ditunjuk sebagai Mandated Lead Arranger sekaligus berperan sebagai agen fasilitas, agen jaminan, agen escrow, dan kreditur.
ADVERTISEMENT
"Penyaluran kredit sindikasi ini didasarkan pertimbangan bahwa industri pulp & paper di Indonesia dinilai masih sangat prospektif," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (15/11).
Dia menuturkan, industri kertas masih menarik karena Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam hal produktivitas bahan bakunya, sehingga menjadikan salah satu negara yang menjadi sumber bahan baku terbesar dengan produksi pulp menempati peringkat ke-8 dunia dan peringkat ke-6 dalam industri kertas.
Secara rinci, penyaluran kredit sindikasi senilai Rp 2 triliun ini, Bank DKI turut menyalurkan dengan porsi senilai Rp 500 miliar. Sedangkan BPD lain yang turut berpartisipasi adalah Bank Sumut dan Bank Jatim masing-masing Rp 270 miliar, Bank Nagari dan Bank Sumsel Babel Rp 175 miliar, dan Bank Maluku Malut Rp 110 miliar,
ADVERTISEMENT
Kemudian Bank Papua Rp 95 miliar. Bank Kalteng, Bank Sulselbar, dan Bank Kalsel masing-masing Rp 85 miliar, serta Bank Bengkulu, Bank NTT, dan Bank SulutGo masing-masing Rp 50 miliar.
Sebelumnya, Bank DKI juga menyalurkan kredit kepada PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk secara bilateral ataupun sindikasi termasuk di antaranya Sindikasi Kredit Investasi Refinancing Power Plant senilai Rp 1,4 triliun pada 2018 dan Sindikasi Kredit Investasi Refinancing Mesin Pulp Making 8 sebesar Rp 1,75 triliun dengan porsi penyaluran kredit Bank DKI sebesar Rp 600 miliar pada 2020 yang kesemuanya dalam kolektibilitas lancar.
“Melalui penandatanganan perjanjian kredit sindikasi ini, diharapkan dapat menjadi salah satu stimulus pertumbuhan perekonomian di tanah air di masa pandemi ini," kata Fidri.
ADVERTISEMENT
Selain pemberian kredit sindikasi bersama BPD tersebut, Bank DKI juga melakukan akselerasi pemberian kredit kepada segmen UMKM, yang mana tumbuh sebesar 28 persen secara year on year/yoy dengan portfolio Rp 1,30 triliun pada Oktober 2020 menjadi Rp 1,68 triliun di Oktober 2021. Total pemberian kredit Bank DKI sampai dengan Oktober 2021 adalah Rp 36,5 triliun.